Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo Resmi Dikukuhkan

waktu baca 3 menit
Rohmad Sholeh
Sabtu, 20 Jul 2024 08:50
0
690

WonosalamNU Online Demak

Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo resmi dikukuhkan dalam rapat yang berlangsung di rumah Ahmad Kastono Abdullah Hasan beralamat di Perumahan Bumi Wonosalam Asri RT 02 RW 07 No. 17, Jogoloyo, Demak, Jum’at (19/07/2024) malam yang bertepatan dengan tanggal 14 Muharram 1446 H pukul 22.00 WIB.

Ketua Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo, Rohmad Soleh menyampaikan sebelum beralih nama menjadi Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo dulunya bernama Tim Partner Diskusi Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo yang diinisiasi oleh Muhammad Ali Maskun, pada tahun 2021.

Yang dalam perjalanannya lanjutnya, di tahun 2023 beralih nama menjadi Forum Diskusi Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo. Kemudian pada tahun 2024 bertransformasi menjadi Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo.

“Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo dibentuk sebagai upaya mengcounter sejarah berkaitan dengan Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo yang selama ini telah diputarbalikkan dan porak-porandakan sejarahnya oleh naskah babat dan serat atas prakarsa kolonial Belanda yang lebih banyak mengandung Devide Et Impera (politik adu domba atau pecah belah),” jelasnya.

Soleh menambahkan dengan adanya Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo ini masyarakat secara lebih luas akan memahami sejarah yang semestinya.

Sedangkan Sekretaris Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo, Taufikul Lutfi Rois mengatakan semoga keberadaan forum ini dapat membawa manfaat dan maslahat bagi masyarakat. Karena Devide Et Impera yang dilakukan oleh Belanda selama berabad-abad jangan sampai mempengaruhi generazi Z dan generasi berikutnya.

Pasalnya, Belanda selain menjajah secara fisik selama kurang lebih 350 tahun juga menjajah dan membumihanguskan peradaban yang ada di Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo. Sehingga tokoh-tokoh asli yang sebenarnya dihilangkan secara literasi dan diganti tokoh lain, meskipun memiliki gelar yang sama.

Sementara itu, Ahmad Kastono Abdullah Hasan, peneliti Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo mengatakan bahwa ia melaksanakan penelitian ini atas perintah dari KH. Muslim Rifa’i Imampuro, Shohibul Ma’had Islami Pancasila Sakti Al-Muttaqin, Sumberejo Klaten Jawa Tengah pada tanggal 2 Mei 2004 M bertepatan 12 Robiul Awal 1425 H lalu.

Selama penelitiannya kurun waktu 2 dasawarsa (20 tahun) lebih, ia telah menelaah dan mengkaji secara library research sekitar 38 naskah babat dan serat serta 212 literatur yang terbit di Indonesia dan juga observasi lapangan ke lokasi makam-makam para wali se-Jawa dan sekitarnya termasuk tempat-tempat peninggalan sejarah masa lalu sekitar 300 lokasi.

Sehingga menurutnya, ia dapat menjelaskan kronologi peristiwa sejarah masa lalu yang diporak-porandakan oleh Belanda mulai abad 18 hingga pertengahan abad ke-20. Meskipun sebagian ada informasi dari Belanda yang masih valid, seperti prasasti waringinpitu yang memuat tentang 14 negara bagian di Majapahit. Akan tetapi informasi terkait dengan Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo benar-benar dikacaukan.

Kontributor: Soleh/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x