Karanganyar–NU Online Demak
Selapanan rutin kajian kitab “Qomi’ut Thugyan” kembali digelar di Majlis Al Hasan Al Khurry, Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Senin (2/9/2024). Acara yang diadakan setiap 35 hari sekali ini dihadiri oleh para jama’ah dari berbagai desa sekitar yang dengan antusias mengikuti pengajian yang dibimbing oleh KH. Ahmad Asnawi, seorang ulama kharismatik yang dikenal dengan kedalaman ilmunya.
Dalam kajian kali ini, KH. Ahmad Asnawi memberikan penjelasan yang mendalam mengenai salah satu bab penting dalam kitab “Qomi’ut Thugyan”, yaitu tentang jihad terbesar yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Beliau menjelaskan bahwa jihad terbesar bukanlah perang melawan musuh di medan pertempuran, melainkan jihad melawan hawa nafsu yang ada dalam diri kita.
“Jihad melawan hawa nafsu adalah jihad yang paling sulit dan paling besar pahalanya,” tutur KH. Ahmad Asnawi di hadapan para jama’ah. Beliau menekankan bahwa hawa nafsu adalah sumber dari segala bentuk kejahatan dan kesesatan, sehingga memeranginya adalah tugas yang harus dilakukan oleh setiap muslim sepanjang hidupnya.
Ahmad Asnawi juga menambahkan bahwa seseorang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. “Mengendalikan hawa nafsu berarti menundukkan diri kepada Allah, mengikuti petunjuk-Nya, dan menjauhi segala bentuk maksiat. Ini adalah bentuk jihad yang sesungguhnya,” lanjutnya.
Para jama’ah yang hadir terlihat khusyuk mendengarkan penjelasan tersebut dan banyak yang merasa mendapatkan pencerahan baru tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan lebih baik melalui pengendalian hawa nafsu.
Acara ditutup dengan doa bersama, memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk selalu berusaha melawan hawa nafsu dan istiqomah dalam menjalankan ajaran agama. Kajian ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi para jamaah dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, khususnya dalam menjaga hati dan perilaku dari godaan duniawi.
Pengirim: Rois/Red