Karanganyar–NU Online Demak
Pengurus Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PR NU) Desa Ngaluran, Karanganyar menggelar kegiatan lailatul ijtima’ di Masjid Baitul Muttaqin wal Karomah, Ngaluran pada Sabtu (30/8/2024). Kegiatan yang berlangsung dengan hikmat dan semangat, kegiatan dihadiri oleh para pengurus dan anggota NU setempat, Ketua Tanfidziyah MWC NU Karanganyar beserta pengurusnya, serta jama’ah Al-Khidmah se-Kecamatan Karanganyar.
Lailatul ijtima’ PR NU Ngaluran merupakan agenda rutin yang selalu digelar setiap selapan sekali, yaitu pada malam Sabtu di akhir bulan hijriyah. Acara ini menjadi salah satu kegiatan keagamaan yang penting bagi warga setempat, karena selain menjadi wadah untuk memperkuat shilaturrahim antar anggota NU, juga sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan agama.
Kegiatan lailatul ijtima’ bertepatan dengan pelaksanaan manaqib istiqomah yang juga secara rutin diselenggarakan oleh Jama’ah Al-Khidmah Ranting Ngaluran. Para jama’ah juga berkesempatan mendapatkan pencerahan dan ilmu dari KH. Habibullah, seorang ulama kharismatik yang berasal dari Manggar Mas, Gubug, Grobogan.
Rangkaian acara dimulai dengan istighotsah, dilanjutkan dengan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir al-Jilani, maulid Nabi Muhammad SAW, sambutan-sambutan, dan ditutup dengan mau’idzoh hasanah.
Dalam sambutannya, Rois Syuriyah NU Ranting Ngaluran, K.H. Mudatsir, mengucapkan selamat datang kepada para pengurus MWC NU Karanganyar. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan mereka yang sekaligus menjadi ajang shilaturrahim.
“Kehadiran para pengurus MWCNU Karanganyar diharapkan dapat memberikan dorongan dan semangat baru bagi kemajuan kegiatan keagamaan di Desa Ngaluran, terutama dalam mengembangkan dan memperkuat program-program yang berkaitan dengan kegiatan NU,” tutur K.H. Mudatsir yang juga menjabat sebagai ketua takmir masjid.
Beliau juga menyampaikan permohonan maaf karena fasilitas masjid yang belum memadai, mengingat pembangunan masjid yang masih berlangsung. Oleh karena itu, KH. Mudatsir memohon do’a dan dukungan dari jama’ah agar pembangunan dapat berjalan lancar dan cepat selesai.
Sementara itu, K.H. Ahmad Syafik, Ketua Tanfidziyah MWCNU Karanganyar, menyampaikan dalam sambutannya, “Lailatul Ijtima’ adalah salah satu program kerja utama MWC NU Karanganyar”. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang ta’aruf dan shilaturrahim antara pengurus MWC dan NU Ranting se-Kecamatan Karanganyar, tetapi juga sebagai sarana untuk memantau pelaksanaan amaliah ahlus sunnah wal jama’ah di desa-desa. Dengan demikian, diharapkan amalan warga NU tetap terjaga meskipun menghadapi berbagai aliran yang masuk ke masyarakat.
Pada penutupan acara, pesan-pesan yang menginspirasi untuk keberlanjutan kegiatan NU dan Al-Khidmah di masa mendatang disampaikan oleh KH. Habibullah. Beliau menegaskan bahwa NU dan Al-Khidmah adalah dua entitas yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. “NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari, sementara Al-Khidmah didirikan oleh KH. Asrori al-Ishaqy, yang merupakan cucu menantu KH. Hasyim Asy’ari. Amaliyah yang dijalankan oleh keduanya memiliki kesamaan, seperti tahlil, istighotsah, manaqib, dan maulid Nabi,”tutur beliau.
Kegiatan Lailatul Ijtima’ ini diharapkan dapat memperkuat jalinan shilaturrahim serta meningkatkan pemahaman dan keterlibatan warga dalam program-program NU, terutama di masa yang penuh tantangan ini. Semoga semangat kebersamaan dan kepedulian sosial di Desa Ngaluran semakin kokoh. Amin.
Pengirim: Rois/Red