Dempet–NU Online Demak
Sebagai lembaga pendidikan yang syarat nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan, pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter santri yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Demikian disampaikan Bupati Demak Hj. Eisti’anah saat membuka kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat/Komunitas di Kecamatan Dempet, kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Aulia Center, Desa Balerejo, Selasa (03/09/2024).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Eisti sangat apresiatif atas diselenggaranya kegiatan ini. Pelatihan ini memiliki arti yang sangat penting dalam upaya bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Langkah pro aktif inilah yang harus dilakukan oleh komponen masyarakat dalam menjaga lingkungan, mengingat sampah menjadi permasalahan yang cukup krusial dan tentunya akan lebih efektif jika penyelesaiannya tidak hanya diupayakan oleh Pemerintah saja, namun juga melibatkan seluruh komponen masyarakat, jelasnya.
Maka dari itu, melalui pelatihan ini, Bupati Eisti berharap para santri mampu menjadi pelopor perubahan di masyarakat, khususnya dalam hal pengelolaan sampah. Mari kita jadikan pesantren ini sebagai contoh bagaimana sebuah komunitas dapat hidup selaras dengan alam melalui pengelolaan sampah yang bijak.
Bupati Eisti juga berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya menghasilkan santri yang terampil dalam mengelola sampah, tetapi juga mampu menyebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat luas, sehingga akan tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari sampah. Dan melalui kegiatan ini dapat semakin menjadi daya dukung bagi terselesaikannya masalah persampahan di Kabupaten Demak.
Saat ini lanjutnya, hanya TPA Berahan Kulon saja yang masih beroperasi, sedangkan 2 TPA lainnya sudah overload, karena lebih dari 60 persen sampah yang dihasilkan merupakan timbunan sampah plastik.
Sistem manajemen persampahan yang dikembangkan harus berbasis pada masyarakat yang dimulai dari pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Tersedianya sarana prasarana pendukung mampu mempercepat proses perubahan pola pikir masyarakat dari “membuang” menjadi “memanfaatkan”, sehingga pendekatan pengelolaan sampah harus diubah dari “cost centre” menjadi “profit centre”.
Dengan menerapkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat di pesantren, kita turut serta dalam gerakan nasional untuk menjaga lingkungan dan mewujudkan kehidupan yang lebih berkelanjutan, pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut pimpinan Ponpes Aulia Center Kecamatan Dempet, KH. Ali Mutoin AH dan K. Agus Taufiqur Rohman, Plt. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, beserta Subkor Peningkatan Kapasitas LH, Camat beserta Forkopimcam Dempet, Kepala Desa Balerejo, dan para Santri Ponpes Aulia Center Kecamatan Dempet.
Kontributor: Soleh/Red