Kebonagung–NU Online Demak
Bupati Demak Eisti’anah mengajak para santri pondok pesantren (Ponpes) Nurul Azhar Dukuh Wareng, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, untuk mengambil peluang bisnis terkait permasalahan sampah yang ada.
Hal itu dikatakan Mbak Eisti sapaan akrab Bupati Demak saat menghadiri kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas/Masyarakat di ponpes Nurul Azhar, Rabu (11/09/2024) pagi.
Bupati Eisti melanjutkan, bahwa latar belakang kegiatan pelatihan ini salah satunya terkait permasalahan sampah. Sekitar tahun 2017, Demak pernah darurat sampah karena TPA nya penuh dimana-mana, bahkan di pondok pesantren juga penuh.
Untuk itu perlu dibentuk adanya bank sampah di masing-masing ponpes, selain tujuan bank sampah untuk mengelola sampah yang organik dan non-organik, juga kalau masyarakat Kebonagung mau mengelola sampahnya dari pada di buang ke TPA, Bupati Eisti yakin bisa menjadi ladang bisnis yang bagus terutama untuk para santri.
Mbak Eisti berharap kepada para santri ponpes Nurul Azhar yang sudah belajar dan dibekali tentang pelatihana ini nanti saat pulang bisa menularkan ilmunya kepada keluarga, tetangga dan masyarakat.
Pelaksana tugas (Plt.) Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak Sudarwanto dalam laporannya mengatakan, pelatihan pengelolaan sampah sudah putaran ketujuh. Ia mengharapkan dengan pelatihan ini ada semisal program 1 Desa 0 Sampah.
Saat ini lanjutnya, kita itu harus berbaik-baik dengan sampah dalam pengelolaannya. Syarat agar lingkungan tidak kotor adalah tidak malas untuk membersihkan sampah. Sampah ada 2 jenis, yairu organik dan non-organik.
Cara mengelola sampah adalah melalui PPO yakni Pungut, Pilah, dan Olah. Dikumpulkan mulai sekarang, kemudian dipilah baru dilanjutkan untuk proses pengolahan. Konsepnya dimanapun ada sampah jangan malas dan jangan jijik.
Sementara itu, Ahmad Rifki selaku perwakilan Ponpes Nurul Azhar menyampaikan permintaan maafnya apabila ada kekurangan dalam penyambutan, semoga kita sehat selalu dan selalu amanah.
Santri atau murid di ponpes ini ada lebih dari 300 santri, dan sudah mendapat materi tentang pengelolaan sampah. Untuk itu sebagai santri kita jangan pesimis, akan tetapi harus selalu optimis, jelasnya.
Ia juga memohon doa untuk selalu diberi kesehatan dalam mengembangkan kader-kader pengelola sampah. Karena setiap hari hampir beberapa gerobag sampah yang ada di pesantren. Semoga dengan pelatihan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak nantinya bisa bersinergi dalam hal pengelolaan sampah.
Kontributor: Soleh/Red