Guntur– NU Online Demak
Bupati Demak Eisti’anah mengajak pondok pesantren (Ponpes) yang ada di wilayah Kecamatan Guntur untuk mengelola sampah yang ada secara mandiri. Dengan mengelola sampah secara mandiri dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), caranya dengan memilah antara sampah organik dan anorganik.
Hal itu disampaikan Bupati Eisti’anah saat menghadiri kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat/Komunitas di Ponpes Al Hidayat Krasak, Kecamatan Guntur, Rabu (18/09/2024) pagi.
Kabupaten Demak lanjutnya, sudah memiliki TPA di Desa Berahan Kulon Kecamatan Wedung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak mempunyai inisiatif study tiru untuk belajar agar sampah bisa habis di desa dan tidak sampai ke TPA. Nantinya Pondok pesantren dan Desa harus bersinergi untuk bersama-sama dalam pengelolaan sampah.
Jika tidak ada pengelolaan sampah, pastinya 20-25 tahun kedepan TPA sudah pasti penuh. Sampah organik maupun anorganik dapat dimanfaatkan kembali, sampah organik dapat digunakan sebagai pupuk dan anorganik bisa dijual ke pengepul sampah dan dapat diolah kembali. Sampah anorganik dapat diolah kembali sebagai bahan baku pembuatan pemecah ombak, dan akan digunakan di Desa Timbulsloko.
Ia berharap Pondok Pesantren (Ponpes) di Demak tidak hanya fokus pada pendidikan agama saja, akan tetapi juga peduli terhadap isu lingkungan, termasuk dalam hal pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di lingkungan pondok pesantren merupakan langkah strategis yang dapat memberikan banyak manfaat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan juga menjadi sarana pendidikan bagi santri untuk memahami penting menjaga kelestarian alam.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Demak, Muh Ridhodhin mengatakan. pelatihan pengelolaan sampah ini ditujukan agar para santri di Pondok Pesantren dapat mengelola sampah sehingga dapat didaur ulang atau bahkan bisa menjadikan nilai ekonomis jika dimanfaatkan dengan baik.
Dengan pelatihan ini diharapkan sampah yang diolah dan kelola bisa terus berkelanjutan dan dikelola dengan baik hingga para santri kalau sudah lulus dari Pondok Pesantren, pelatihan ini dapat ditularkan kepada Masyarakat.
Senada, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayat Krasak, KH. Ahmad Baidlowi Misbah memberikan apresiasinya atas kegiatan seperti ini, dan ia juga sangat mendukung kegiatan pengelolaan sampah untuk para santri.
Ia juga berteri kasih kepada Dinas terkait sudah mengadakan pelatihan pengelolaan sampah untuk Pondok pesantren. Karena dengan kegiatan ini para santri mempunyai ilmu tentang pengelolaan sampah dan bisa bermanfaat dikemudian hari.
Kontributor: Soleh/Red