Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Dampak Deflasi Nasional pada Perekonomian Demak: Stabilitas UMKM dan Tantangan Daya Beli

waktu baca 2 menit
Samsul Maarif
Selasa, 8 Okt 2024 06:45
0
150

DemakNU Online Demak

Meski Indonesia mencatat deflasi selama lima bulan berturut-turut, dampaknya terhadap perekonomian Kabupaten Demak masih terbilang kecil dan tidak signifikan. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Demak, Iskandar Zulkarnain, melalui Kepala Bidang Koperasi dan UKM, Sunarto, menjelaskan bahwa harga-harga tetap stabil, namun daya beli masyarakat masih menjadi tantangan utama.

“Deflasi memang membuat persediaan barang menjadi lebih murah, tetapi daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Banyak warga yang lebih fokus pada kebutuhan lain, seperti pendidikan, sehingga alokasi untuk belanja harian menurun,” ujar Sunarto saat diwawancarai, Sabtu (5/10).

Meskipun demikian, ketersediaan bahan pokok di Demak tetap terjaga. Sektor UKM, terutama produk makanan cepat saji, juga tidak terlalu terpengaruh oleh fenomena deflasi ini.

Untuk mendukung pertumbuhan UMKM, pemerintah daerah mengandalkan platform Etalase Katalog (E-Katalog) yang memungkinkan produk-produk lokal dibeli oleh pemerintah. Sejak diluncurkan pada 2022, lebih dari 800 UMKM telah terdaftar dengan nilai transaksi mencapai Rp 60 miliar.

“E-Katalog sangat membantu mempromosikan produk lokal, termasuk makanan, minuman, dan batik, dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,” lanjut Sunarto.

Dalam jangka panjang, pemerintah Kabupaten Demak berharap daya beli masyarakat akan meningkat seiring dengan terciptanya lapangan kerja baru serta pengembangan sektor informal dan UMKM. Selain itu, berbagai upaya untuk meningkatkan SDM, pemasaran, dan kerjasama dengan BUMN terus dilakukan guna memperluas pasar produk lokal.

Kepala BPS Demak, Henry Wagiyanto, turut menambahkan bahwa dampak deflasi nasional belum terlihat signifikan di wilayah Demak.

“Kami menghitung perkembangan ekonomi setahun sekali, jadi dampak deflasi lima bulan ini belum bisa kami ukur sepenuhnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Arief Sudaryanto dari Bagian Perekonomian Kabupaten Demak melalui Subkor Perekonomian, Lilis Agustanti, memastikan bahwa pasokan bahan pokok seperti cabai dan daging ayam tetap stabil. Namun, pengaruhnya terhadap UMKM di wilayah demak masih minim.

“Harapannya, perekonomian Demak tetap stabil dan daya beli masyarakat terus meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi secara menyeluruh,” pungkas Lilis.

Kontributor:Sam/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x