Wonosalam–NU Online Demak
Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, kini memiliki pasar unik yang menarik perhatian masyarakat setempat. Pasar tersebut bernama Pasar Ngabei, yang menjajakan beragam jajanan tradisional dengan cara transaksi yang tidak biasa. Pasar ini memanfaatkan koin yang terbuat dari gulungan kertas sebagai alat pembayaran. Pengunjung harus menukarkan uang rupiah mereka dengan koin-koin tersebut sebelum berbelanja.
Pasar Ngabei diinisiasi oleh kelompok Bank Sampah Krajan Makmur, sebuah komunitas ibu-ibu petani Desa Jogoloyo yang memiliki komitmen terhadap lingkungan dengan menerapkan konsep “belanja asik tanpa nyampah plastik”.
Salah satu penggagas pasar, Masnu’ah, menjelaskan bahwa nama “Ngabei” diambil dari sosok tokoh wanita pejuang yang pernah berjasa di desa tersebut, yaitu Mbah Ngabei.
“Nama Pasar Ngabei diambil dari tokoh perempuan pejuang yang babat alas Desa Jogoloyo. Punden Mbah Ngabei masih dirawat hingga kini, dan beliau merupakan satu-satunya pejuang perempuan yang dihormati di antara punden lainnya. Sosok Ngabei ini merepresentasikan arti ‘merangkul’ atau ‘menyentuh keseluruhan’, yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” jelas Masnu’ah, Minggu (6/10).
Pasar Ngabei resmi dibuka pada hari Minggu ini dan direncanakan akan diadakan rutin setiap bulan, tepatnya di minggu pertama. Lokasinya berada di Dukuh Krajan RT 03 RW 04, Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam.
Seorang pengunjung, Labib Sabihuddin, menyambut baik kehadiran Pasar Ngabei. Ia merasa pasar ini mengingatkan pada suasana pasar tempo dulu sekaligus menjadi tempat berbelanja dan mencari hiburan bagi masyarakat.
“Saya menukarkan koin senilai Rp20 ribu dan mencoba lontong sate serta kolak setup, makanan favorit saya. Ini baru pembukaan, jadi nanti kalau datang lagi, pasti ada lebih banyak pilihan makanan untuk dicoba,” katanya dengan antusias.
Beragam makanan dan minuman tradisional tersedia di Pasar Ngabei, mulai dari nasi jagung, nasi bakar, nasi pecel, hingga jajanan seperti gorengan, getuk, serta berbagai minuman tradisional seperti teh telang, kunir asem, dan jamu coro. Selain itu, pasar ini juga menawarkan berbagai sayuran, ikan, dan buah-buahan segar.
Pasar Ngabei tidak hanya menghidupkan kembali jajanan tradisional, tetapi juga memperkenalkan konsep belanja yang lebih ramah lingkungan. Melalui inisiatif ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sembari melestarikan budaya lokal.
Kontributor: Sam/Red