Demak–NU Online Demak
Setelah resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata menegaskan keseriusannya dalam menyelesaikan berbagai masalah pembangunan yang sempat tertunda. Dalam pernyataannya, Zayin menekankan pentingnya percepatan pembangunan sebagai fokus utama DPRD untuk periode ke depan.
“Kami bersama 50 anggota DPRD lainnya akan bekerja cepat, mengatasi berbagai sektor pembangunan yang masih tertinggal,” kata Zayin kepada awak media baru-baru ini.
Salah satu prioritas DPRD adalah menyusun dan mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Zayin menargetkan APBD 2025 akan difokuskan pada proyek besar, terutama penanganan abrasi di wilayah pesisir.
“Target utama kami adalah mempercepat pengesahan APBD 2025, dengan prioritas penanganan abrasi di pesisir laut yang memerlukan perhatian serius,” tegas Zayin.
Selain abrasi, DPRD juga berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan sosial dan pengangguran. Menurut Zayin, peningkatan penyerapan tenaga kerja menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran yang masih tinggi di Demak.
Zayin juga berjanji akan menyelesaikan pengesahan APBD sebelum akhir tahun, sesuai ketentuan undang-undang. Ia menekankan bahwa percepatan pengesahan ini penting agar pembangunan infrastruktur dapat segera berjalan.
“Semakin cepat, semakin baik. Wilayah pesisir akan menjadi prioritas utama kami dalam pembangunan ini,” lanjutnya.
Selain fokus pada wilayah pesisir, Zayin turut menyoroti permasalahan jalan rusak di berbagai titik di Demak. Menurutnya, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap anggaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memastikan alokasi anggaran yang tepat.
“Kami harus memastikan apakah jalan rusak ini disebabkan oleh kualitas pembangunan yang buruk atau karena memang belum tersentuh. Semua infrastruktur yang menghambat kesejahteraan masyarakat akan kami benahi,” jelasnya.
Zayin juga menyampaikan perhatian khusus pada kesejahteraan ekonomi nelayan Demak yang terancam saat musim penghujan. Selama periode Oktober hingga Januari, banyak nelayan kesulitan mencari nafkah karena cuaca yang tidak mendukung.
“Nelayan membutuhkan subsidi sementara selama mereka tidak bisa bekerja. Sekitar 30% masyarakat Demak bergantung pada hasil laut, dan kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas,” ujar Zayin.
Dalam mengatasi abrasi, Zayin menegaskan bahwa diperlukan anggaran besar yang tidak bisa ditanggung sepenuhnya oleh APBD. Oleh karena itu, ia mendorong agar penanganan abrasi bisa masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga dana dari APBN bisa dialokasikan untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami akan berupaya agar penanganan abrasi dapat masuk PSN. APBD saja tidak cukup, dan perlu komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat agar dana APBN bisa dikucurkan,” tutup Zayin.
Zayin juga menekankan pentingnya peran pemimpin yang tidak hanya dekat dengan masyarakat, tetapi juga mampu menjalin komunikasi efektif dengan pemerintah pusat demi mendukung proyek-proyek strategis di Demak.