Senin Wage, 07 Apr 2025 / 8 Syawwal 1446 H
x
Banner

Jadwal Sholat Hari Ini Senin Wage, 07 Apr 2025 / 8 Syawwal 1446 H untuk Kab. Demak

Imsak
04:14
Subuh
04:24
Dzuhur
11:43
Ashar
15:00
Maghrib
17:43
Isya
18:52

Mbah Ringgit; Wali Pejuang Dakwah Islam Zaman Kerajaan Demak Bintoro

waktu baca 3 menit
Rohmad Sholeh
Sabtu, 19 Okt 2024 09:09
0
298

NU Online Demak

Mbah Ringgit nama aslinya adalah Raden Ayu Kusuma Wardhani atau yang karib disapa Putri Kusuma Wardhani, ia lahir sekitar tahun 1499 M. Mbah Ringgit adalah pimpinan pasukan Bhayangkari dengan pangkat Senopati yang pernah terjun langsung dalam ekspedisi pasukan Kerajaan Demak Bintoro ke Sunda Kelapa (Jakarta) pada tahun 1526-1527 M.

Raden Ayu Kusuma Wardhani merupakan Senopati Bhayangkari di zaman Raden Fatah dan merupakan anak buah dari Patih Mangkubumi, Ronggo Toh Joyo, yang ditunjuk langsung olehnya sebagai kepala pasukan Telik Sandi dari pasukan perempuan.

Demikian itu disampaikan oleh Ahmad Kastono Abdullah Hasan atau AKA Hasan, peneliti Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo, saat mengisi Seminar Sejarah Islam dengan tema “Tokoh Perempuan Pendakwah Islam yang Berjasa dalam Penyebaran Islam di Zaman Kewalian dan di Masa Kerajaan Demak Bintoro” yang diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, bekerjasama dengan Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoto dan Walisongo di masjid Al Istiqomah Desa Undaan Kidul, Ahad (29/09/2024) beberapa waktu lalu.

Raden Ayu Kusuma Wardhani jelas AKA Hasan sapaan akrab Ahmad Kastono Abdullah Hasan, adalah lulusan Akademi Militer Tentara Santri Bhayangkare Islah ketika Direkturnya dijabat oleh Syekh Ja’far Shodiq atau Sunan Kudus dari tahun 1509-1525 M. Karena kelebihan dan kecerdasannya itu, ia diangkat langsung oleh Patih Mangkubumi Kerajaan Demak Bintoro, Ronggo Toh Joyo, sebagai Senopati yang membawahi pasukan telik sandi dari golongan perempuan.

Raden Ayu Kusuma Wardhani, termasuk tokoh yang ikut bergabung dalam ekspedisi pasukan Demak Bintoro ke Sunda Kelapa dalam menghadang pasukan Portugis yang akan bekerjasama dengan Pajajaran untuk melawan Kerajaan Demak Bintoro. Berkat kelihaiannya, Ia mampu mendeteksi mata-mata Pajajaran yang dilakukan oleh Pangeran Anggaraksa Putra Resi Bungsu yang pura-pura masuk Islam (Mualaf) dari Hindu demi untuk mendapatkan informasi tentang pasukan Kerajaan Demak Bintoro.

Sebelum informasi tentang pasukan Kerajaan Demak Bintoro bocor ke pasukan musuh (Portugis dan Pajajaran), Raden Ayu Kusuma Wardhani melaporkan pada pimpinan Telik Sandi Kerajaan Demak Bintoro yang saat itu dijabat oleh Ki Demang Alap-Alap, Anak pertama Patih Mangkubumi Ronggo Toh Joyo dari istri kedua. Dengan strategi yang jitu oleh Telik Sandi Kerajaan Demak Bintoro itu, akhirnya Pangeran Anggaraksa Putra Resi Bungsu dapat ditangkap dan dipenjarakan di Cirebon.

Sepulang dari ekspedisi pasukan Kerajaan Demak Bintoro ke Sunda Kelapa  tersebut, ia eksis kembali sebagai pasukan Bhayangkari yang diisi oleh para pasukan perempuan pilihan. Kemampuannya sebagai pasukan pilihan di Kerajaan Demak Bintoro ternyata tidak disukai oleh Pangeran Aria Rangga bin Trenggono yang populer disebut Raden Prawoto yang dianggapnya sebagai rintangan dalam mendapatkan kekayaan secara pribadi terutama dari kapal Portugis yang berlayar ke Jawa.

Sehingga Raden Ayu Kusuma Wardhani diracun oleh kelompok yang tidak menyukai sepak terjangnya yang memata-matai gerakan Raden Prawoto tersebut, dan akhirnya ia meninggal dunia menghemuskan nafas terakhirnya pada tahun 1536 M dalam usia yang ke-37 tahun dan masih status gadis atau belum berkeluarga, lokasi makamnya berada di Desa Cabean, Kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, pungkas AKA Hasan.

Kontributor: Soleh/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x