Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Lewat Gentong Digital, Langen Budaya Hadilangu Dorong Pelestarian Warisan Budaya

waktu baca 2 menit
Samsul Maarif
Senin, 21 Okt 2024 05:35
0
190

DemakNU Online Demak

Kabupaten Demak kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal melalui kegiatan seni dan budaya yang diinisiasi oleh Sanggar Langen Budaya Hadilangu.

Acara ini menghadirkan berbagai penampilan seni, seperti Golek Tirta Kencana, Kiprah Garudhayaksa, Gambiranom, Gatotkaca Pergiwa, Anoman Cakil, serta penampilan dari para seniman tari Kabupaten Demak bertempat di Pendopo Notobratan Kadilangu, Sabtu (19/10).

Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasinya kepada para panitia yang berhasil menggelar kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya melestarikan permainan tradisional di tengah maraknya penggunaan gadget.

“Permainan tradisional lebih sehat bagi anak-anak, karena mereka bisa bermain bersama, tertawa, dan membangun solidaritas. Ini juga dapat mengurangi masalah bullying yang sering terjadi,” ungkap Akhmad Sugiharto.

Menurut Sugiharto, meskipun teknologi seperti HP tidak bisa dihindari, penting bagi orang tua untuk mengawasi dan mengontrol penggunaan gadget oleh anak-anak.

“Harapan kami, anak-anak tetap bisa menggunakan HP dengan bijak, namun tidak mengabaikan interaksi sosial dan permainan tradisional,” tambahnya.

Dalam upaya mendukung kelangsungan kegiatan seni dan budaya, panitia acara juga membuka “Gentong Digital” sebagai sarana donasi untuk mendukung para seniman lokal.

“Kami berharap melalui Gentong Digital, masyarakat dapat lebih mudah mengapresiasi dan mendukung pelestarian budaya,” ujar Ika Febriani, salah satu penggagas kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Ika menyoroti keprihatinannya terkait dampak negatif gadget terhadap perkembangan karakter anak.

“Permainan tradisional memiliki nilai-nilai pendidikan yang sangat penting, seperti kejujuran dan sportifitas, yang dapat membentuk karakter anak sejak dini,” jelas Ika.

Ia juga berharap bahwa dolanan tradisional dapat terus dilestarikan di tengah perkembangan teknologi.

Sanggar Padma Baswara sebagai pelaksana acara, yang didukung oleh kasepuhan budaya Kadilangu, mengundang lebih dari 200 siswa dari berbagai TK dan sanggar di Kabupaten Demak.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, yang berperan dalam menghubungkan acara ini dengan sekolah-sekolah.

Salah satu orang tua peserta, Purwanti Widayastuti (35), mengaku senang dengan kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa sanggar tidak hanya mengajarkan permainan tradisional seperti cublak-cublak suweng, jamuran, dan lompat tali, tetapi juga seni tari yang memperkaya kebudayaan daerah.

“Dengan kegiatan ini, anak-anak menjadi lebih bersosialisasi dan tidak terlalu terpaku pada gadget,” ujarnya.

Dengan kolaborasi antara budaya tradisional dan media digital, diharapkan dolanan tradisional tetap hidup dan menjadi bagian dari keseharian anak-anak di Kabupaten Demak.

Kontributor: Sam/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x