Demak-NU Online Demak
Rumah Sakit Islam (RSI) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada para santri saat kegiatan Kemah Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2024, kegiatan diselenggarakan di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Demak, Senin (21/10/2024) siang.
Salah satu narasumber kegiatan tersebut yaitu Akhmad Safi’i, Staf ahli Direktur RSI NU Demak, dalam paparannya ia mengatakan, bahwa PHBS untuk santri itu penting dan dimulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum dan sesudah makan. Hal ini juga sesuai dengan anjuran dari agama Islam.
Kemudian mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah atau madrasah dan pondok pesantren. Lalu menggunakan jamban yang bersih dan sehat, karena jamban yang sehat adalah yang kondisinya bersih dan terhindar dari bau yang tidak sedap.
Selanjutnya kata Safi’i, olahraga yang teratur. Ini penting agar tubuh tetap sehat dan bugar terhindar dari berbagai penyakit yang ada. Selain itu juga selalu memberantas jentik nyamuk. Jentik-jentik nyamuk yang ada dilingkungan sekitar harus rutin dibersihkan.
Safi’i yang lulusan sarjana Farmasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan, bahwa PHBS itu juga tidak merokok di lingkungan sekolah atau madrasah dan pondok pesantren juga lingkungan yang lainnya.
Lalu, santri juga harus dibiasakan untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Kalau santri selama ini hafal tentang hadis yang artinya “kebersihan sebagian dari iman” jangan sampai santri itu hanya hafal hadis tersebut saja, akan tetapi harus menjadi pelopor dalam mempraktekkan hadis itu di lingkungan manapun.
Selain itu, santri harus rutin untuk menimbang berat badan (BB) dan mengukur tinggi badan (TB)-nya setiap bulan. Ini penting dilakukan agar kesesuaian antara BB dan TB itu dapat selalu ideal dimasa pertumbuhan, pungkasnya.
Senada, Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga RSI NU Demak Wachid Dakirin menambahkan, PHBS merupakan ajaran yang bersumber dari al-Quran dan hadis, kebersihan harus dijadikan norma yang diikuti oleh santri.
Menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan akan terhindar dari penyakit menular dan penyakit tidak menular, santri, masyarakat pendidikan dan masyarakat umum akan sehat dan bisa hidup berkah dalam ketaatan kepada Allah. Selain itu mampu melaksanakan ibadah mahdhah dan ghoiru mahdhah dalam kondisi prima dalam rangka mengisi pembangunan masyarakat, agama, bangsa dan Negara.
Selama kegiatan berjalan dengan lancar dengan jumlah peserta 150 yang dibagi menjadi 2 sesi, 75 santri putra dan 75 santri putri. Peserta terdiri dari pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Diniyyah (Madin) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) peserta kemah santri.
Adapun metode penyampaian materi secara interaktif dengan dialog dan tanya jawab dan disisipi penanaman akidah ahlussunah wal jama’ah an-Nahdliyyah melalui sholawat, penyebutan nama walisongo dan hafalan surat-surat pendek. Kegiatan semakin menarik saat narasumber memberikan dorprize berupa Pop Mie kepada para santri.
Kontributor: Soleh/Red