Demak–NU Online Demak
Dalam upaya meningkatkan layanan publik berbasis digital, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) berkolaborasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Kalikondang mengadakan pelatihan pemanfaatan Sistem Informasi Desa (SID) melalui program Ruang Komunitas Digital Desa (RKDD). Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Desa Kalikondang, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jumat (25/10).
Pelatihan ini dirancang untuk memperkenalkan warga desa kepada sistem layanan administrasi desa yang terintegrasi secara digital.
Sekretaris Desa Kalikondang, Lulu’ul Bariroh, menjelaskan bahwa aplikasi SID bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan administratif, seperti pengurusan KTP dan surat pengantar, dan surat lainnya tanpa harus datang langsung ke balai desa.
“Dengan adanya aplikasi ini, warga dapat mengurus dokumen dari mana saja, baik dari rumah maupun tempat kerja. Ini tentu saja akan sangat menghemat waktu dan tenaga masyarakat,” ujar Lulu’ul.
Namun, Lulu’ul juga menekankan bahwa pelaksanaan penuh dari sistem ini masih menghadapi kendala.
“Saat ini, pelayanan tidak bisa langsung tercetak karena masih memerlukan tanda tangan fisik dari pejabat terkait. Kami berharap agar tanda tangan elektronik segera diterapkan oleh Dinas Kominfo, sehingga proses pelayanan dapat berjalan lebih cepat dan efisien,” tambahnya.
Pelatihan ini juga sejalan dengan program Desa Cerdas yang diinisiasi oleh Kemendes dan melibatkan 15 desa di Kabupaten Demak.
Kader Digital Duta Kemendes, Abdul Sifa’, menjelaskan bahwa Desa Cerdas mencakup enam pilar utama: mobile cerdas, ekonomi cerdas, tata kelola cerdas, hidup cerdas, lingkungan cerdas, dan masyarakat cerdas. Program ini didanai oleh Bank Dunia dan bertujuan untuk meningkatkan akses informasi bagi masyarakat desa, baik yang berkaitan dengan perekonomian maupun informasi relevan lainnya.
“Dengan program ini, warga desa dapat lebih mudah mendapatkan informasi, yang tidak hanya terbatas pada lingkup lokal, tetapi juga yang bermanfaat dari luar desa. Ini merupakan langkah penting menuju keterlibatan masyarakat dalam era digital,” kata Abdul.
Seorang tokoh masyarakat, Akhmad Haris, turut menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, aplikasi SID akan sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang bekerja atau tinggal jauh dari desa.
“Kami berharap sosialisasi lebih lanjut dilakukan agar masyarakat semakin paham cara menggunakan aplikasi ini,” ujarnya.
Diharapkan, program ini mampu mempercepat transformasi digital di desa-desa, khususnya dalam bidang pelayanan publik, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kemajuan teknologi.
Kontributor: Sam/Red