Demak-NU Online Demak
Pemerintah kembali menggulirkan program transmigrasi sebagai langkah strategis untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Demak, tahun ini, mendapat satu kuota transmigrasi yang diisi oleh keluarga Ahmad Rofikin. Keluarga yang terdiri dari empat orang ini akan memulai babak baru di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak, Agus Kriyanto, menjelaskan bahwa Ahmad Rofikin dipilih dari 35 pendaftar karena memenuhi kriteria utama, yakni kesungguhan, keterampilan di bidang pertanian, dan tekad yang kuat.
“Transmigrasi membutuhkan kemampuan mengolah lahan. Jika bukan dari latar belakang petani, dikhawatirkan mereka akan kesulitan bertahan di lokasi baru,” ujar Agus saat ditemui di Kantornya, Jumat (6/12).
Sebelum keberangkatan, keluarga Rofikin menghadiri pelepasan peserta transmigrasi di Semarang, Kamis (5/12). Acara tersebut berlangsung di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah dan dipimpin langsung oleh menteri koordinator bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pelepasan ini turut dihadiri Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Soemarno, serta sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dalam sambutannya, AHY yang juga sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung para transmigran.
“Kami ingin memastikan mereka yang berani membuka lembaran baru mendapat fasilitas pendukung yang memadai, seperti jalan, listrik, irigasi, dan lahan pertanian yang layak,” ujarnya.
Program transmigrasi tahun ini melibatkan 52 keluarga dari Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ahmad Rofikin menjadi satu-satunya perwakilan Kabupaten Demak dari 16 keluarga asal Jawa Tengah yang diberangkatkan. Mereka akan ditempatkan di sejumlah daerah, seperti Lamandau (Kalimantan Tengah), Luwu Timur (Sulawesi Selatan), dan Sijunjung (Sumatera Barat).
Agus Kriyanto menambahkan, lokasi penempatan Rofikin sudah pernah digunakan untuk transmigrasi sejak 2019. Ceritanya ada 5 KK yang tidak betah sehingga kembali ke daerah masing-masing, bukan dari Demak.
“Yang transmigrasi dari Demak ada 4 masih bertahan disana, sehingga nanti malah ada 5 ditambah Rofikin ini. Saya sudah mengecek langsung lokasi tersebut. Kondisi mereka baik, dan mereka mampu bertahan,” ungkapnya.
Program ini juga menjadi salah satu visi Presiden Prabowo Subianto untuk menghidupkan kembali sektor transmigrasi melalui kerja sama lintas kementerian. Pemerintah berharap para transmigran dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik di daerah tujuan, sekaligus membantu pembangunan wilayah terpencil di Indonesia.
Diketahui, fasilitas gratis yang didapatkan dari program transmigran antara lain sebagai berikut: rumah siap huni per KK, lahan pekarangan dan pertanian 2 hektar, biaya hidup 1 tahun untuk lahan basah, biaya hidup 1 tahun 8 bulan untuk lahan kering modal usaha sebesar 10-15 juta per KK dan transportasi gratis menuju lokasi trasmigrasi menggunakan pesawat terbang dan kapal laut.
Kontributor: Sam/Red