Rabu Legi, 27 Agus 2025 / 3 Rabiul Awwal 1447 H
x
Banner

Jadwal Sholat Hari Ini Rabu Legi, 27 Agus 2025 / 3 Rabiul Awwal 1447 H untuk Kab. Demak

Imsak
04:15
Subuh
04:25
Dzuhur
11:43
Ashar
15:01
Maghrib
17:41
Isya
18:50

Mengenal Beberapa Tokoh yang Menyandang Gelar Syekh Siti Jenar

waktu baca 5 menit
Rohmad Sholeh
Kamis, 12 Des 2024 05:25
0
1326

NU Online Demak

Syekh Siti Jenar yang kita kenal selama ini merupakan tokoh paling fenomenal di tanah Jawa yang tidak pernah habis dalam perdebatan pemikiran, maupun dalam perdebatan akademis dan filsafat religius hingga saat ini.

Dimulai dari ajaran yang dinisbatkan kepada Syekh Siti Jenar selama ini dengan nama ”Sasahidan atau Ajaran Manunggaling Kawula-Gusti” hingga sebagai tokoh yang kontroversial maupun sebagai tokoh yang dikontroversialkan. Bagi para penulis buku yang berkaitan dengan Syekh Siti Jenar yang hanya mendasarkan tulisannya dari naskah Babad dan Serat sebagai rujukannya, maka mereka menganggap bahwa Syekh Siti Jenar adalah tokoh yang kontroversial.

Demikian dikatakan Ahmad Kastono Abdullah Hasan, peneliti Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo, kepada Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo di Perumahan Bumi Wonosalam Asri, Jogoloyo, Demak sesaat setelah melakukan ziarah ke makam tersebut beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan AKA Hasan sapaan karib Ahmad Kastono Abdullah Hasan selama kurun waktu 21 tahun, ia mendapati ada beberapa tokoh yang bergelar Syekh Siti Jenar di pulau Jawa, diantaranya:

  1. Syekh Siti Jenar Demak. Beliau bernama Syekh Maulana Hasan Ali Asror bin Syekh Mudhofar Malik Hasan al-Maghribi, lahir di Demak pada tahun 1391 M/793 H. Syekh Siti Jenar Demak adalah pendiri Dewan Walisongo dan pendiri Kerajaan Demak Bintoro bersama para wali yang lainnya dan beliau pernah menjadi Ketua Dewan Walisongo kedua dari tahun 1476 sampai 1503 M/880–909 H, selain itu juga pernah menjadi Imam Besar Masjid Kerajaan Demak Bintoro yang ketiga dari tahun 1481 sampai 1503 M/886-909 H. Syekh Siti Jenar Demak wafat di Demak pada tahun 1503 M/909 H dalam usia 112 tahun, makamnya berada di Bumi Kepatihan Tembiring Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.
  2. Syekh Siti Jenar Gunung Lawu. Beliau bernama Syekh Maulana Malik Isroil yang merupakan Wali Fatkhul Jawi, Wali yang pertama-tama dakwah Islam di tanah Jawa, pada abad ke-11 sampai abad ke-13 Masehi. Lokasi makamnya berada di lereng Gunung Lawu.
  3. Syekh Siti Jenar Pulomesigit. Beliau bernama Syekh Musa Khoiruddin bin Syekh Hasanuddin Quro yang merupakan Wali Da’amah, Wali pendukung berdirinya Dewan Walisongo. Lokasi makamnya berada di Pulomesigit, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
  4. Syekh Siti Jenar Cirebon. Beliau bernama Datuk Abdul Jalil bin Datuk Kahfi yang merupakan Wali Abdal, wali pengganti anggota Walisongo di Majlis Syuro Kerajaan Demak Bintoro. Syekh Siti Jenar Cirebon lahir di Malaka pada tahun 1426 M dari ayah bernama Datuk Kahfi (Syekh Maulana Habiburrohman bin Ali Abdullah bin Muhammad Hasan Ibnul Ash, al-Maghribi) dan ibu bernama Putri Ong Tien, seorang Panglima Perang China. Syekh Siti Jenar Cirebon menjadi anggota Majlis Syuro di Kerajaan Demak Bintoro pada tahun 1503 M/909 H menggantikan Syekh Siti Jenar Demak yang wafat. Syekh Siti Jenar Cirebon wafat pada tahun 1524 M/930 H dalam usia 98 tahun. Lokasi makamnya berada di Bukit Amparan Jati, Cirebon, Jawa Barat.
  5. Syekh Siti Jenar Pajang. Beliau bernama Daeng Abdul Jalil kelahiran Bugis (Makasar) pada tahun 1454 M dan kemudian hijrah ke Jawa pada tahun 1479 M. Beliau adalah korban intrik politik antara Kerajaan Pajang dengan Demak Bintoro yang dibunuh oleh anak buah Kebo Kanigoro pada tahun 1517 M/923 H dan wafat dalam usia 63 tahun. Lokasi makamnya berada di Dukuh Mongkrong, Desa Pulutan, Kecamatan Nogosari, Boyolali (untuk gembungnya), sementara kepalanya dimakamkan di Krendasawa (sekarang Mantingan) Jepara, Jawa Tengah dengan nama Abdul Jalil.
  6. Syekh Siti Jenar Pajajaran. Beliau bernama Pangeran Anggaraksa Putra Resi Bungsu yang lahir pada tahun 1482 M/887 H di Pajajaran. Beliau adalah seorang mualaf Hindu yang mengajarkan ajaran “Tat Twam Asi” atau ajaran “Manunggaling Kawula lan Gusti” pada para pengikutnya. Beliau menjadi mata-mata Pajajaran yang bekerjasama dengan Portugis untuk memata-matai pasukan Demak yang akan menghadang Portugis di Sunda Kelapa. Beliau dihukum atas tindakannya itu selama tiga setengah tahun, hingga akhirnya dihukum pancung sebagi musuh Negara, Kerajaan Demak Bintoro, pada tahun 1530 M/937 H dan dimakamkan di Bumi Pemakaman Kemlaten, Harjamukti, Cirebon, Jawa Barat.
  7. Syekh Siti Jenar Tidar. Beliau bernama Syekh Muhammad Subakir bin Syekh Hasan Ali Asror bin Syekh Mudhofar Malik Hasan al-Maghribi. Beliau adalah anak keempat Syekh Siti Jenar Demak yang lahir di Demak pada tahun 1458 M/862 H dan wafat di Tidar, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1540 M/947 H dalam usia 82 tahun.
  8. Syekh Siti Jenar Semanding Tuban. Lokasi makam Syekh Siti Jenar ini berada di Dusun Dondong, Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Beliau adalah anak ketiga dari Syekh Siti Jenar Pajang yang menjadi menantu Sunan Bonang Tuban, Mahdum Ibrahim. Syekh Siti Jenar Semanding Tuban adalah cucu menantu Sunan Ampel Surabaya dari jalur laki-laki dan juga cucu menantu Sunan Kalijogo dari jalur perempuan. Terkait dengan Syekh Siti Jenar Semanding Tuban ini masih dalam tahap penelitian lanjutan oleh peneliti.
  9. Syekh Siti Jenar Balong Jepara. Lokasi makam Syekh Siti Jenar ini berada di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Akan tetapi dalam penelitian tentang Syekh Siti Jenar Balong Jepara ini, menurut AKA Hasan beliau lebih cocok disebut sebagai “Laskar Syekh Siti Jenar” sebab beliau merupakan bagian dari pasukan perang di zaman Perang Jawa kedua tahun 1825-1830 M dan keberadaan Laskar ini memiliki keterkaitan dengan “Laskar Sunan Kalijogo” yang ada di Dermayu, hingga namanya pun dijuluki sebagai makam “Sunan Kalijogo” di Dermayu, Desa Dermolo, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.

Kontributor: Soleh/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x