Demak-NU Online Demak

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang telah dimulai pada 6 Januari 2025 di sejumlah wilayah di Indonesia, masih tertunda pelaksanaannya di Kabupaten Demak. Hal ini disebabkan persiapan fasilitas dapur yang baru mencapai 30%.

Baca Juga

06:41

Grebeg Besar dan Pasar Rakyat 2024 Resmi Dibuka oleh Bupati Demak

501 Samsul Maarif

Komandan Kodim 0716/Demak, Letkol Maryoto, menjelaskan bahwa program MBG di daerah lain telah berjalan di satuan Kodim yang siap, sementara di Demak pelaksanaannya masih menunggu penyelesaian dapur layanan.

“Saat ini, pembangunan dapur layanan baru mencapai 30%. Insyaallah, setelah selesai dan kru siap, program ini dapat segera berjalan,” ujar Maryoto, Selasa (14/1).

Letkol Maryoto juga mengungkapkan bahwa dapur MBG dirancang untuk melayani 3.000 hingga 3.100 penerima manfaat per dapur. Penerima manfaat terdiri dari siswa PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, baik negeri maupun swasta, termasuk ibu hamil dan balita.

Baca Juga

06:20

Tradisi Apitan dan Doa Bersama di Sedekah Bumi Desa Karanganyar

635 Samsul Maarif

“Jumlah penerima di Demak nantinya akan disesuaikan dengan data jumlah siswa yang ada di kabupaten ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Maryoto menjelaskan, setiap dapur akan dioperasikan oleh 50 orang, terdiri atas satu ketua kru, dua koordinator asisten, dan 47 kru masak, yang diambil dari masyarakat sekitar. Saat ini, seleksi untuk posisi koordinator dapur tengah dilakukan melalui program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).

“Koordinator dapur akan mengawasi operasional untuk memastikan program berjalan lancar,” jelas Maryoto.

Dalam pelaksanaan program ini, Letkol Maryoto juga mengimbau masyarakat, khususnya pelaku usaha katering, agar tidak mudah percaya pada pihak yang mengatasnamakan program MBG untuk pemesanan tertentu. Ia meminta agar segala bentuk kecurigaan dilaporkan ke pihak berwenang.

“Program ini sangat baik, dan kita harus bersama-sama mengantisipasi peluang bagi pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkan situasi,” tegasnya.

Meski belum ada laporan kasus penipuan di Demak, Kodim telah menginstruksikan Koramil dan Babinsa untuk tetap waspada. “Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada laporan penipuan terkait MBG di Demak,” kata Maryoto.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi pasti terkait dimulainya program MBG.

“Data siswa sudah kami siapkan, dan saat ini kami menunggu kepastian pelaksanaan program,” ucap Haris.

Haris menyebutkan, terdapat 156.000 siswa dari sekolah negeri dan swasta di Demak yang telah terdata. Namun, untuk tahap awal, program ini kemungkinan akan mencakup 3.000 hingga 4.000 penerima, sesuai data dari Dapodik (Data Pokok Pendidikan).

Kontributor: Sam/Red