Demak-NU Online Demak
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Grhadika Bina Praja. Program ini diinisiasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Pemkab Demak dan Kodim 0716/Demak.
Sekretaris Daerah Demak, Akhmad Sugiharto, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama karena belum tersedianya petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat.
“Saat ini pembangunan dapur gizi di Karangtengah baru mencapai 40%. Meski demikian, kami tetap mendukung program ini dengan menganggarkan dana sementara sebesar Rp2 miliar pada APBD,” jelas Sugiharto, seusai acara, Rabu (22/1).
Dana tersebut, meskipun relatif kecil, menunjukkan komitmen Pemkab Demak dalam mendukung program pemerintah pusat. Namun, alokasi anggaran lebih lanjut akan disesuaikan setelah juklak dan juknis dirilis.
Dalam sosialisasi tersebut, juga dibahas keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas mendata penerima manfaat. Berdasarkan data awal, program ini akan mencakup sekitar 160.000 penerima di luar lingkup Kementerian Agama.
Selain APBD, Pemkab Demak tengah menjajaki berbagai sumber pendanaan, termasuk dana Corporate Social Responsibility (CSR), zakat, dan kontribusi dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Usulan-usulan lokal, seperti penyesuaian jadwal makan sesuai kebiasaan masyarakat, juga menjadi perhatian.
Sementara itu, Kepala Kodim 0716/Demak, Letkol Kav Maryoto, menegaskan pentingnya koordinasi dengan BGN dalam pelaksanaan program ini.
“Semua kegiatan harus sesuai regulasi dari BGN. Kodim bertanggung jawab memastikan program berjalan dengan baik, termasuk memanfaatkan dapur gizi yang dapat melayani hingga 4.000 siswa per dapur,” kata Maryoto.
Ia juga menekankan bahwa kekhawatiran terkait ketersediaan dapur di setiap wilayah dapat diatasi dengan memaksimalkan operasional dapur yang ada, meskipun jaraknya jauh dari siswa.
Kontributor: Sam/Red