Rabu Legi, 29 Jan 2025 / 29 Rajab 1446 H
x
Banner

Dua Kecamatan di Demak Masih Terendam, Penanganan Banjir Terus Ditingkatkan

waktu baca 2 menit
Samsul Maarif
Senin, 27 Jan 2025 05:28
0
142

Demak-NU Online Demak

Curah hujan tinggi di wilayah hulu pada Senin (20/1) dini hari menyebabkan tanggul Sungai Cabean di Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen, dan tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung jebol. Akibatnya, banjir besar melanda beberapa wilayah di Kabupaten Demak, memengaruhi ribuan warga.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Demak dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga 23 Januari 2025, banjir ini berdampak pada sekitar 2.749 kepala keluarga atau 9.177 jiwa. Selain itu, enam perkantoran, lima sekolah, 16 tempat ibadah, dan lahan pertanian seluas ±943 hektare turut terdampak.

Plt Kepala BPBD Demak, Haris Wahyudi, menyampaikan bahwa dua kecamatan masih terendam banjir, yaitu Kecamatan Guntur (meliputi Desa Tlogoweru, Bogosari, dan Guntur) serta Kecamatan Kebonagung. Fasilitas umum seperti pasar tradisional, peternakan, dan layanan kesehatan juga ikut terdampak.

“Namun, kondisi saat ini menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Fasilitas pelayanan umum kembali normal, dan arus lalu lintas di Jalan Raya Semarang-Grobogan yang sempat terputus kini telah dibuka kembali. Begitu pula jalan penghubung Guntur-Karangawen yang sudah dapat dilalui,” ujar Haris, Kamis (23/1).

BPBD Demak bersama berbagai elemen terus melakukan upaya tanggap darurat, seperti penyemprotan lumpur di SDN 1 Tlogoweru, pendistribusian logistik, dan penutupan tanggul yang jebol di Sungai Tuntang.

Haris menambahkan bahwa kebutuhan mendesak yang masih diperlukan mencakup air bersih, peralatan kebersihan, karung sak, dan sembako.

Di sisi lain, DPRD Kabupaten Demak juga menyoroti pentingnya langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang. Anggota Komisi C, Son Haji, mengimbau masyarakat untuk menanam pohon keras di bantaran sungai sebagai penopang alami tanggul.

“Kami meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk mendata seluruh tanggul yang ada, sehingga potensi kerusakan dapat diminimalkan,” kata Son Haji.

Anggota DPRD lainnya, Ulin Nuha, menegaskan pentingnya langkah proaktif dari pemerintah daerah dalam mendata ulang tanggul yang rawan kerusakan.

“Kami akan terus memantau penanganan ini dan memberikan rekomendasi strategis agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.

Kontributor: Sam/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x