Karanganyar-NU Online Demak
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak menginginkan kepada pemerintah untuk membangun Sabuk Tanggul Sungai Wulan yang berada di Dukuh Norowito Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak secara menyeluruh.
Hal itu dikatakan Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, Mukhlishoh, usai meninjau kondisi tanggul Sungai Wulan di Norowito bekas jebolan yang mengakibatkan banjir awal tahun 2024 lalu, Sabtu (25/01/2025) sore.
Usai banjir pada Februari dan Maret 2024 lalu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) hanya fokus pada penanganan tanggul yang jebol dengan memperkuat kondisi tanggul Norowito dan membangun Sabuk Tanggul Sungai dengan panjang sekitar 200-an meter di lokasi sebelah barat jebolan tanggul, jelasnya.
Proyek penanganan tanggul Sungai Wulan 2024 tersebut selesai bulan November 2024 dan pada Desember 2024 ditinjau langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan harapan tidak akan ada lagi banjir di Norowito dan sekitarnya akibat tanggul yang jebol.
Memasuki awal 2025, dan belum genap setahun dari peristiwa banjir 2024 lalu, pada pertengahan bulan awal tahun 2025, tanggul Sungai Wulan Norowito kembali dalam kondisi kritis dengan adanya material tanah yang longsor dan tanggul mengalami rembes di beberapa titik.
Kondisi ini sempat mengakibatkan warga Norowito pada khususnya dan Karanganyar Demak umumnya dalam kondisi resah dan khawatir, karena masih trauma atas kejadian banjir awal tahun 2024 lalu hingga dua kali. Meskipun alat berat sudah diterjunkan untuk menghalau kondisi tanggul tersebut, tapi sifatnya hanya sementara.
Untuk itu Mukhlishoh yang juga warga Desa Ketanjung, ia meminta kepada pemerintah dan pihak berwenang untuk segera membangun Sabuk Tanggul Sungai Wulan Norowito secara menyeluruh agar warga setiap musim penghujan tetap dalam kondisi aman dari ancaman banjir dan yang lainnya.
Pasalnya untuk Sungai Wulan yang berada disisi timur dan utara tepatnya di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus mulai awal tahun 2024 sampai sekarang telah dibangun kolam retensi dan talud sepanjang sungai di sekitarnya dengan harapan untuk menghalau banjir tahunan yang melanda wilayah tersebut.
“Yang biasanya mulai November warga sekitar sudah kebanjiran, alhamdulillah dengan adanya kolam retensi tersebut pada November 2024 lalu sampai saat ini kampung dalam kondisi kering,” pungkasnya.
Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang juga warga Dukuh Norowito Desa Ketanjung, Noor Fatah mengatakan, untuk tanggul yang tanahnya labil atau sering bergerak di saat sungai penuh air, hanya sebatas di Dukuh Norowito sampai Dukuh Kedung.
Kebetulan dari arah aliran air Sungai Wulan mulai Kedung sampai Norowito (jembatan Tanggulangin) ukuran lebar sungai menyempit, sehingga tekanan arus air ke tanggul di saat sungai penuh semakin kuat dan bisa memungkinkan menjadi penyebab pergerakan tanah tanggul.
Maka pembangunan Sabuk Tanggul Sungai Wulan secara menyeluruh dari pojok Norowito (jembatan Tanggulangin) sampai Dukuh Kedung menjadi sebuah keharusan yang harus segera dilaksanakan bagi pihak berwenang. Kalau tidak, warga akan selamanya dalam keadaan resah dan khawatir di saat musim penghujan, tegasnya.
Kontributor: Soleh/Red