Wedung- NU Online Demak
Pimpinan Anak Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Wedung Kabupaten Demak menggelar Haflah Khotmil Qur’an dan Haul Massal atau Arwah Jamak pada Minggu pagi 3 Sya’ban 1446 H/ 2 Februari 2025.
Kegiatan bertempat di Gedung MWCNU Kecamatan Wedung, dan dihadiri oleh seluruh kader Fatayat NU se- Kecamatan Wedung Kabupaten Demak, dan juga dihadiri perwakilan masing-masing Banom dari NU, Muslimat, Anshor, IPNU, IPPNU.
Mauidhoh Khasanahnya ibu Nyai Khurun khalina Silvia dari Sayung. Dalam penyampaiannya menekankan bahwa Sahabat Fatayat harus menjadi Uswatun Khasanah/contoh yg baik untuk lingkungan sekitar dengan memperbaiki hati dan tingkah laku kita.
“ Fatayat Salah satu Banom NU yang banyak memiliki peran-peran strategis dalam masyarakat, untuk itu kader fatayat tidak boleh lelah dan putus asa dalam berkhidmat lebih-lebih untuk kepentingan masyarakat,” ucapnya.
Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Utfiyati menyampaikan Kegiatan ini tidak hanya untuk pembacaan khotmil Qur’an dan doa bersama saja akan tetapi juga dalam kerangka mencari keberkahan alQur’an dan silaturahmi.
“Alhamdulillah acara Haflah Khotmil Qur’an kita laksanakan setiap tahun di bulan Sya’ban,” urainya.
Menurutnya hikmah terntang Kegiatan ini Khotmil Qur’an dan Arwah Jamak yang pertama adalah bisa mendoakan para pendahulu kita yang sudah wafat. Dan hal ini sebagaimana dahulu juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat ziarah ke makam para sahabat yang wafat sebagai syuhada’ saat perang Uhud.
“Hikmah yang kedua yaitu untuk menjadikan ibrah atau pelajaran. Bahwa kita hidup itu pasti akan menemui yg namanya kematian, tidak ada yang mengetahui kapan datangnya ajal, hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui. Hari ini kita mendoakan orang yang sudah meninggal, nanti atau mungkin besok bisa jadi kita yang akan didoakan,” ujarnya.
dan yang ketiga adalah Hikmah bersilaturahmi bermujalasah bersama dan membangun komunikasi dengan sesama anggota Fatayat. Kita disini semua itu sama dengan memakai seragam batik Fatayat tiada lain yaitu untuk niat berkhidmah kepada NU, dan di Fatayat tidak membeda-bedakan apapun, baik itu jabatan, kapandaian, kekayaan dan yang lainnya.
Lebih lanjut, Utfiyati menambahkan Kita semua disini niat kita untuk melestarikan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah serta ukhuwah nahdliyah. Karena Fatayat berpedoman kepada Tawasuth, Tawazun dan Tasamuh sebagaimana yang diajarkan oleh pendiri NU.
Pengirim: Eka/Red