Demak-NU Online Demak
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengadakan pertemuan Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Zoonosis, kegiatan dilaksanakan di Hotel Amantis, Senin (10/02/2025).
Kepala Dinkes Kabupaten Demak, dr. Ali Maimun dalam laporannya, mengatakan masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular seperti DBD, leptospirosis, hepatitis, infeksi menular seksual (IMS), kusta, diare, dan ISPA.
DBD sendiri menjadi perhatian serius dengan meningkatnya jumlah kasus dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2022 terdapat 305 kasus dengan 3 kematian, tahun 2023 sebanyak 285 kasus dengan 2 kematian, dan tahun 2024 meningkat menjadi 334 kasus dengan 4 kematian.
Untuk menanggulangi DBD lanjutnya, Dinkes telah menerapkan berbagai strategi, seperti pengasapan (fogging), Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), pemberian bubuk larvasida, serta ikanisasi di tempat penampungan air. Namun katanya, upaya ini masih belum menunjukkan hasil optimal, sehingga perlu penguatan peran masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan secara rutin setiap minggu.
Selain DBD, leptospirosis juga menjadi perhatian dengan tren peningkatan kasus. Pada tahun 2022 tercatat 42 kasus dengan 13 kematian, tahun 2023 meningkat menjadi 53 kasus dengan 6 kematian, dan tahun 2024 mencapai 65 kasus dengan 5 kematian.
Penyebaran leptospirosis yang berkaitan erat dengan kondisi lingkungan yang kurang higienis memerlukan upaya pencegahan lebih lanjut, terutama dalam pengelolaan sampah dan pengendalian populasi tikus, jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, dalam arahannya menekankan pentingnya optimalisasi program pemberantasan jentik, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penguatan peran sekolah dalam pencegahan DBD.
Ia juga menyoroti bahaya leptospirosis yang dapat menyebar melalui kencing tikus, terutama saat musim hujan dan banjir. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang lebih masif oleh Dinkes dan Puskesmas kepada masyarakat dan sekolah-sekolah.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Demak akan menggerakkan tim kerja bakti pasca banjir untuk membersihkan lingkungan terdampak guna mencegah penyebaran penyakit menular.
Ia berharap koordinasi lintas sektor dan lintas program ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang efektif dalam mengendalikan penyebaran penyakit menular di Kabupaten Demak.
Kontributor: Soleh/Red