Jakarta-NU Online Demak

Musyawarah Nasional (Munas) VII Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) berlangsung dinamis, berlangsung di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, akhirnya H. Fathan Subchi terpilih sebagai Ketua Umum PB IKA-PMII untuk masa khidmah 2025-2030 setelah melalui proses pemungutan suara yang berlangsung dramatis.

Baca Juga

07:47

Ketum PBNU Terima Kunjungan Kerja Menteri Agama di Gedung PBNU

35 Choerul Rozak

Fathan Subchi meraih dukungan 188 suara dari perwakilan Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC), unggul jauh dari tiga kandidat lainnya, yakni M. Nur Purnamasidi (4 suara), Zaeni Rahman (2 suara), dan Imam Nahrawi (4 suara). Dengan perolehan suara mutlak tersebut, Fathan yang sebelumnya menjabat Ketua PW IKA-PMII DKI Jakarta ditetapkan sebagai ketua umum menggantikan H. Ahmad Muqowam.

Munas yang berlangsung pada 21-23 Februari 2025 ini diwarnai dinamika yang cukup tajam, terutama dalam tahapan pemilihan ketua umum. Pada awalnya, beberapa nama diusulkan sebagai bakal calon, termasuk H. Fathan Subchi, H. Musahadi, dan H. Ahmad Muqowam.

Namun, Muqowam terhalang oleh ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang membatasi jabatan ketua umum maksimal dua periode. Atas dasar itu, namanya dihapus dari daftar calon berdasarkan persetujuan peserta munas.

Baca Juga

14:50

Warga NU di Jateng yang wafat, Ini Daftarnya pada Pekan Kesatu Oktober 2023

548 Choerul Rozak

Keputusan tersebut menimbulkan ketegangan dalam forum. Ketua Steering Committee (SC) Munas, Sastro Ngatawi, menilai bahwa proses musyawarah mufakat gagal tercapai, sehingga pemilihan ketua umum harus dilakukan melalui pemungutan suara. Pihaknya pun memberikan jeda waktu untuk memastikan keabsahan peserta penuh yang memiliki hak pilih, memisahkan mereka dari peserta peninjau.

Ketegangan semakin meningkat ketika Ahmad Muqowam tiba-tiba mengumumkan penundaan tahapan pemilihan hingga hari berikutnya. Keputusan sepihak itu langsung menuai protes dari para peserta, yang menilai langkah tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan bertentangan dengan mekanisme sidang.

Suasana semakin panas ketika mendadak listrik di dalam ballroom tempat acara berlangsung padam. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta. Dengan cahaya dari lampu ponsel, mereka tetap bertahan dan sepakat untuk melanjutkan sidang.

“Seluruh peserta menyalakan lampu telepon selulernya dan menyepakati agar sidang dilanjutkan,” ungkap Hendri Wicaksono, Sekretaris PW IKA-PMII Jawa Tengah.

Setelah berbagai dinamika yang terjadi, forum akhirnya kembali melanjutkan tahapan pemilihan. Dipimpin oleh Thoriqul Haq selaku Ketua PW IKA-PMII Jawa Timur, bersama empat ketua PW lainnya, sidang berjalan dengan sistem voting terbuka.

Meskipun pemungutan suara berlangsung dalam kondisi penerangan minim akibat padamnya listrik, pemilihan tetap dapat diselesaikan dengan lancar. Hasil akhir menunjukkan kemenangan telak Fathan Subchi yang memperoleh 188 suara, menjadikannya Ketua Umum PB IKA-PMII periode 2025-2030.

Sebagai langkah awal, forum menetapkan tim formatur yang terdiri atas ketua umum terpilih, ketua umum demisioner, serta empat ketua PW yang mewakili wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Indonesia Timur.

Dalam sambutan perdananya, Fathan Subchi menegaskan komitmennya untuk memajukan organisasi dengan semangat kepemimpinan kolektif-kolegial.

“Tidak ada individu yang hebat, tidak ada Superman. Yang ada adalah tim yang hebat,” ujar Fathan.

Sebagai Ketua Umum PB IKA-PMII, Fathan menegaskan bahwa dirinya akan berperan sebagai manajer organisasi yang menggerakkan roda kepemimpinan secara sinergis dan kolaboratif.

“Saya bertekad menjadikan PB IKA-PMII sebagai lokomotif yang bergerak secara kolektif dan strategis, dengan memperkuat kepemimpinan dan manajemen organisasi,” tandasnya.

Kontributor: Sam/Red