Senin Wage, 07 Apr 2025 / 8 Syawwal 1446 H
x
Banner

Jadwal Sholat Hari Ini Senin Wage, 07 Apr 2025 / 8 Syawwal 1446 H untuk Kab. Demak

Imsak
04:14
Subuh
04:24
Dzuhur
11:43
Ashar
15:00
Maghrib
17:43
Isya
18:52

Rais Aam PBNU: Tanggung Jawab Peradaban Menjadi Tujuan Utama Koalisi Islam

waktu baca 2 menit
Choerul Rozak
Minggu, 9 Mar 2025 14:16
0
39

Makkah, NU Online Demak

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan bahwa menuju koalisi Islam yang efektif bukanlah sekadar tema atau slogan yang digaungkan, tetapi sebuah tanggung jawab peradaban.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara The Global Conference For Building Bridges between Islamic Schools of Thought and Sects (Konferensi Global untuk Membangun Jembatan antara Berbagai Aliran dan Mazhab dalam Islam), di Makkah, Arab Saudi, Jumat (7/3/2025).

“Menuju koalisi Islam yang efektif bukan sekadar slogan untuk digaungkan, tetapi tanggung jawab peradaban yang harus disertai manajemen yang baik, ide cemerlang, perbaikan menyeluruh terhadap kebijakan agama dan pendidikan, yang mana di dalamnya juga mencakup perbaikan kurikulum,” katanya. Selanjutnya, Kiai Miftach mengingatkan bahwasanya persatuan Islam tidak ada kaitannya dengan penghapusan perbedaan hukum fiqih. Menurutnya, jika keragaman pandangan fiqih ditiadakan justru akan bertentangan dengan karakter Islam. Ia lantas menyarankan agar persatuan Islam itu dilandaskan atas kerja sama yang konsisten, adanya pengelolaan perbedaan serta pemahaman terhadap visi keilmuan yang seimbang.

Untuk menguatkan pendapatnya, Kiai Miftach lantas membacakan sebuah kaidah fiqih dari Imam Al-Qarafi Al-Maliki dalam kitab Al-Furuq. “Perbedaan hukum fiqih itu jika buktinya kuat, lebih penting untuk diamati daripada membatalkannya, karena mengamati perbedaan membawa pada penggabungan bukti-bukti hukum, sementara membatalkannya mengarah pada pengutamaan salah satu dari kedua hukum tanpa adanya bukti yang pasti,” ujarnya.  Selanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya itu menyampaikan bahwa konferensi tersebut merupakan konferensi kedua yang diadakan guna membangun jembatan antara mazhab-mazhab Islam.  Hal tersebut, lanjut Kiai Miftach, termasuk kebutuhan syariat dan sebuah keharusan dalam maqashid syariah. Demikian ini guna mencapai persatuan dan kerukunan bangsa dari konflik serta pembangunan kembali jembatan antar mazhab Islam.

“Konferensi ini memiliki tujuan yang penting, namun outputnya jauh lebih penting. Konferensi ini bukan sekadar teori, tapi lebih menekankan strategi dan implementasi yang kokoh guna membangun jembatan antar mazhab-madzhab Islam yang disandarkan pada rasionalisasi ensiklopedi pemikiran Islam,” ungkapnya. Namun, lanjut kiai Miftach, berhasil tidaknya hal tersebut tergantung asumsi terhadap implementasi program. Penggunaan metode yang komprehensif, misalnya, sehingga dapat mengatur hubungan antara mazhab-mazhab dan metodologi hukum yang tepat.  Sebagai informasi, konferensi ini mengusung tema, “Menuju Koalisi Islam yang Efektif”. Acara ini berada di bawah naungan Raja Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkotanya, Muhammad bin Salman. Hadir dalam acara tersebut, ulama terkemuka dari berbagai negara, ulama dari berbagai aliran serta ulama dengan berbagai madzhab.

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x