NU Online Demak – Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Demak menggelar kegiatan Latihan Kader Utama (Lakut) pada 16 hingga 19 Oktober 2025 di Gedung BKPSDM Demak.
Kegiatan ini sebagai puncak proses kaderisasi formal di tubuh organisasi pelajar Nahdlatul Ulama tersebut, dengan tujuan membentuk kader pemimpin yang berideologi kuat, berintegritas, dan memiliki kemampuan manajerial tinggi.
Ketua DPRD Kabupaten Demak, H. Zayinul Fata, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan bagi kader muda NU.
Dalam arahannya, Zayinul Fata mengutip pesan Imam Syafi’i “Hayatul fata Wallahi bil ‘ilmi wattuqa” — hidupnya seorang pemuda hanyalah dengan ilmu dan taqwa.
“Sebagai kader NU, jangan pernah lepas dari ilmu pengetahuan. Biasakan membaca dan menulis setiap hari, minimal satu opini atau satu berita. Itu akan melatih daya pikir dan kepekaan terhadap situasi,” ujar Zayin dalam sambutannya, Sabtu (18/10/2025).
Ia juga menekankan bahwa wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Iqra (bacalah), menjadi landasan penting bagi umat Islam untuk terus belajar.
“Dengan membaca, Rasulullah mengenal dunia dan memahami keadaan sekitarnya. Maka, kader NU wajib meneladani semangat membaca itu,” tambahnya.
Zayin menegaskan bahwa materi Lakut tidak hanya berisi pelatihan organisasi, tetapi juga penanaman nilai konsistensi, integritas, serta pemahaman terhadap ilmu dan kondisi sosial. Ia mencontohkan sejumlah tokoh nasional seperti Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar sebagai figur ilmuwan dan pembaca yang tekun.
“Saya prihatin melihat generasi yang gemar membuat konten tetapi malas membaca. Konten kreator itu baik, asal edukatif, bukan provokatif,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan pentingnya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan akhlak.
“Akhlakul karimah tidak mungkin lahir tanpa dasar ilmu. Kajian scientific harus berjalan seiring dengan kajian keagamaan. Santri yang ideal adalah yang berilmu, berakhlak, dan bertakwa–baik secara ritual maupun sosial,” tegasnya.
Mengutip sabda Rasulullah SAW, “Khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain), Zayin berharap IPNU dan IPPNU mampu melahirkan kader yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Jadikan Lakut sebagai sekolah kepemimpinan. Semua nilai perjuangan dan kedisiplinan ada di sini,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi organisasi pelajar NU saat ini, mulai dari penguatan sumber daya manusia hingga upaya menyelamatkan generasi muda dari pengaruh negatif.
“Selamatkan pelajar dari radikalisme, kekerasan, dan perilaku tidak bertanggung jawab. IPNU dan IPPNU harus hadir di tengah masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PC IPNU Demak, Ainun Naim, menjelaskan bahwa Latihan Kader Utama merupakan kaderisasi formal tingkat akhir di IPNU-IPPNU.
“Lakut sebagai momentum luar biasa untuk mencetak kader utama yang siap menjadi pemimpin masa depan, memiliki kedalaman ideologis dan kemampuan manajerial tinggi untuk menggerakkan organisasi serta menyelesaikan persoalan sosial,” terangnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Mu’adhom dari Ikatan Alumni IPNU, Ketua PC IPPNU Demak Popi Wulan Sari, serta sejumlah tokoh muda NU Kabupaten Demak. (Sam)