Rabu Pahing, 22 Okt 2025 / 29 Rabiul Akhir 1447 H
x
Banner

Jadwal Sholat Hari Ini Rabu Pahing, 22 Okt 2025 / 29 Rabiul Akhir 1447 H untuk Kab. Demak

Imsak
03:47
Subuh
03:57
Dzuhur
11:25
Ashar
14:34
Maghrib
17:34
Isya
18:44

PCNU Demak Gelar Istighosah dan Doa Bersama Sambut Hari Santri 2025

waktu baca 2 menit
Untung Ali Romdon
Rabu, 22 Okt 2025 04:31
0
36

NU Demak Online – Menjelang peringatan Hari Santri Nasional 2025, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak menggelar istighosah dan doa bersama di Kantor PCNU Demak, Selasa malam (21/10).
Kegiatan yang dimulai selepas salat Isya ini menjadi bagian dari gerakan pembacaan sejuta Shalawat Nariyah yang serentak dilaksanakan oleh pengurus NU di seluruh Indonesia.
Sekitar 200 kiai dan tokoh Nahdliyin dari berbagai kecamatan hadir memadati aula kantor PCNU. Acara dibuka oleh Ketua PCNU Demak, KH Muhammad Aminuddin Mas’udi, dan dipimpin langsung oleh KH Alawi Mas’udi. Sejumlah pengurus Syuriah, Tanfidziyah, dan perwakilan Banom juga turut hadir memeriahkan suasana.
Rangkaian istighosah dimulai dengan pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 4.444 kali, dilanjutkan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh Katib Syuriah PCNU Demak, KH Noer Khalim.
Suasana berlangsung khusyuk, para jamaah larut dalam lantunan sholawat dan doa yang menggema di seluruh ruangan.
Kegiatan serupa juga digelar secara serentak di tingkat MWC NU, Banom kecamatan, hingga pondok pesantren se-Kabupaten Demak.
Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan warga Nahdlatul Ulama dalam menyambut Hari Santri dengan penuh rasa syukur.
Dalam sambutannya, KH Muhammad Aminuddin Mas’udi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur dan refleksi perjuangan para santri dan ulama yang telah berperan besar dalam menjaga keutuhan bangsa dan agama.
“Hari Santri bukan sekadar peringatan tahunan, tapi saat untuk meneguhkan semangat keilmuan, keikhlasan, dan perjuangan santri dalam menjaga nilai-nilai Islam dan kebangsaan,” ujar Kiai Aminuddin.
Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga tradisi istighosah dan pembacaan sholawat sebagai ciri khas warga NU dalam memohon pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT.
Menurutnya, kegiatan spiritual seperti ini menjadi pengingat agar warga NU terus memperkuat akhlak, keilmuan, dan semangat perjuangan para ulama.
“Santri bukan hanya mereka yang tinggal di pesantren, tapi siapa pun yang mencintai ilmu, cinta damai, dan berjuang menebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Kiai Aminuddin menyinggung tantangan generasi muda di era digital. Ia berharap santri zaman sekarang tetap melek teknologi, namun tidak melupakan adab dan nilai-nilai luhur pesantren.
“Santri modern itu harus bisa beradaptasi dengan teknologi, tapi tetap menjaga akhlak dan jati diri sebagai pejuang ilmu,” pesannya. (UAR)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x