Ketua PC ISNU Demak, Agus Taufiqur Rohman (batik merah), saat menghadiri kegiatan Pameran Keris. (Foto NUO Demak/dok) Demak, NU ONline Demak
Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Demak berharap kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan kebudayaan yang ada di wilayah Kabupaten Demak. Salah satu contoh kebudayaan yang ada di Demak dan sudah berlangsung sejak dulu adalah Grebeg Besar yang selalu dijaga dan uri-uri oleh masyarakat dan pemerintah daerah (Pemda).
Hal itu disampaikan Ketua PC ISNU Kabupaten Demak, Agus Taufiqur Rohman, saat menghadiri ‘Pembukaan Pameran Museum dan Festival Budaya serta Sarasehan dan Pameran Keris’ dalam rangka memperingati 20 tahun diakuinya keris sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Kegiatan dilaksanakan di Pendopo Satya Bhakti Praja, Selasa (25/11/2025) siang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Agus menitipkan pesan kepada Staf khusus Mentri Kebudayaan bahwa Demak terkenal dengan tagline Kota Wali artinya kota bersejarah dalam perkembangan Islam di Indonesia terutama pulau Jawa.
Sebagai kota bersejarah dalam perkembangan Islam lanjutnya, tentu banyak peninggalan-peninggalan kebudayaan yang ada. salah satu kebudayaan yang masih di uri-uri dan jaga oleh masyarakat Demak adalah Grebeg Besar.
Pemerintah pusat dalam hal ini adalah Menteri Kebudayaan untuk betul-betul memberikan perhatian khusus dalam kegiatan kebudayaan. Ia memberikan contoh perhatian khusus semisal adanya kegiatan festival atau parade kapal perang di daerah Moro Demak sebagai simbol bahwa dulu ketika Kerajaan Demak dipimpin oleh Pati Unus Demak pernah melakukan ekspansi kepada portugis yang berusaha menduduki nusantara.
Anggota Forum Kajian Sejarah Kerajaan Demak Bintoro dan Walisongo, Ali Ahmadi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, di Kabupaten Demak perlu diintensifkan kegiatan-kegiatan kebudayaan terutama terkait peninggalan Kerajaan Demak dan Walisongo.
Demak dulunya adalah mercusuar peradaban. Oleh sebab itu, pemerintah dan Pemda Demak harus mulai mendesain ulang konsep yang dulunya telah ada meskipun harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Libatkan para akademisi, praktisi dan peneliti, serta warga yang peduli juga libatkan para ahli spiritual yang ada. Ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada generasi penerus bangsa agar tidak luntur jatidirinya.
Kegiatan Pembukaan Pameran Museum dan Festival Budaya serta Sarasehan dan Pameran Keris dibuka oleh Wakil Bupati Demak dan dihadiri oleh Sekretaris Jendral Kementerian Kebudayaan, staf khusus Kementrian Kebudayaan, Forkopimda serta diikuti oleh Para Komunitas Pecinta Keris dari Demak, Semarang, Blora, Jepara, Pati, Solo dan steakholder lainnya.
Kontributor : Rohmad Sholeh