Tanamkan Nasionalisme, NU Ranting Getas Gelar Lailatul Ijtima’
Wonosalam, Nu Online Demak
Bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, NU Ranting Desa Getas Kecamatan Wonosalam menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima’ bertempat di Mushola Nurul Huda Getas, tepatnya pada hari Rabu (17/08/2022) .
K.H. Ali Ahmadi menyampaikan, kemerdekan yang didapat bangsa indonesia sekarang tidak serta merta merdeka, akan tetapi butuh proses dan perjuangan dari para kyai dan ulama ini. Sekarang tinggal kita bagaimana mengisi ruang kemerdekaan.
“Ada tiga hal yang perlu kita ketahui, pertama, NU lahir melalui tirakat yang dilakukan oleh Hadratus Syeh Hasyim As’ari dalam menjaga kemurnian ahlusssunah waljamaah. Kedua, NU menjadi organisasi yang siap menjaga keutuhan NKRI sekaligus menangkal faham-faham radikalisme yang berusaha merusak NKRI, sebagaimana di sampaikan oleh sesepuh sesepuh NU, Hubbul wathon minal iman. Dan yang ketiga, Kita sebagai warga negara Indonesia tidak boleh bergeser dari organisasi NU, karena NU adalah pemersatu bangsa, apalagi meninggalkan amaliyah-amaliyah NU,” ungkap Rois Syuriah getas .
Senada, Kyai Muhammad Zaeni mengatakan, Lailatul Ijtima’ yang kita laksanakan setiap malam tanggal 20 hijriyah ini merupakan bentuk syiar kita sebagai warga nahdliyin sekaligus menjaga keharmonisan dengan masyarakat.
“Istighosah, tahlil, kultum dan do’a merupakan rentetan kegiatan rutin yang kita lakukan dalam kegiatan lailatul ijtma’ dalam rangka melestarikan amaliah-amaliah NU,” ungkap sekretaris LDNU Ranting Getas
Lebih lanjut, Kyai Zaini mengatakan, Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia termasuk di dalamnya adalah para pendiri Nahdlatul Ulama. Sudah sepantasnya kita sebagai warga nahdliyin untuk turut serta dalam menjaga keutuhan NKRI dengan mengisi kemerdekaan ini melalui hal-hal yang positif.
Kegiatan lailatul ijtima’ ini sebagai sarana dalam menjaga kondusifitas warga dimasa-masa menjelang pilkades yang tinggal 2 bulan lagi. Jangan sampai pilkades menjadi pemicu terjadinya perpecahan antar warga. Warga nahdliyin harus bisa menjadi teladan dalam menjalin.
Kontributor : Hadi Zuli Aryanto
Editor : Choerul Rozak
Pos terkait
Pos Terbaru
