Karanganyar, NU Online Demak
Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak terendam banjir. Banjir terjadi akibat beberapa desa di Kabupaten Kudus dan Pati tanggulnya mengalami jebol, selain itu juga curah hujan yang masih tinggi dan cuaca ekstrim akhir-akhir ini.
Ketua Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Kecamatan Karanganyar Mukhlisoh mengatakan, banjir yang terjadi di desa kami sudah berlangsung sejak hari Kamis lalu (02/03/2023) hingga saat ini. Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar meskipun secara administrasi masuk wilayah Kabupaten Demak, akan tetapi secara letak geografis berada di wilayah Kabupaten Kudus karena lokasinya yang terbelah oleh Sungai Wulan.
“Semenjak terendam banjir akibat tanggul jebol di Kabupaten Kudus dan Pati aktifitas masyarakat tentunya tersendat, sehingga kami berharap banjir segera surut dan kami bisa aktifitas normal,” imbuh Mukslisoh yang juga warga Desa Ketanjung tersebut.
Lebih lanjut Mukhlisoh menambahkan Desa Ketanjung terdiri dari 5 Rukun Warga (RW), dan 19 Rukun Tetangga (RT). Yang 2 RW wilayahnya berada di barat sungai Wulan warga biasa menyebut dengan ‘Brang Kulon’ dan 3 RW berada di timur sungai Wulan yang dikenal dengan ‘Brang Wetan’. Brang Wetan inilah yang terkena banjir, dan disini ada ribuan warga NU yang terendam banjir.
“Desa Ketanjung bisa dikategorikan desa unik, karena akses untuk menuju ke Desa Ketanjung (Brang Wetan) ini hanya bisa dilalui dari Kabupaten Kudus. Sementara untuk saat ini akses jalan di Desa Jati Wetan, Tanjungkarang dan Jetiskapuan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus yang merupakan satu-satunya akses jalan untuk menuju Desa Ketanjung juga terendam banjir,” ungkapnya.
Senada, Kepala Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar Siti Setiawati, menyampaikan di tahun 2023 sampai bulan maret ini desa kami sudah terkena banjir 2 kali. Banjir kali ini ketinggiannya lebih tinggi dibandingkan banjir pada awal bulan Januari 2023 lalu yaitu antara 50-80 cm. Sumber air berasal dari kiriman banjir di Kabupaten Kudus dan Pati yang beberapa tanggul desanya jebol, selain itu juga curah hujan yang masih tinggi dan cuaca ekstrim akhir-akhir ini.
“Beberapa titik tanggul Sungai Wulan yang berada di desa kami juga longsor, saat ini pihak berwenang yaitu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah menurunkan alat berat (excavator) untuk mengevakuasi tanggul yang longsor tersebut,” imbuhnya.
Sambungnya, Akibat banjir ini setidaknya 3000-an warga kami kerepotan dalam beraktifitas karena mayoritas kegiatan ekonomi dan pendidikan menengahnya berada di Kabupaten Kudus, sekolah dasar yang ada di desa kami pun juga ikut terendam banjir kegiatan belajar mengajar pun terganggu.
“Meskipun banjir, mayoritas warga memilih untuk tetap bertahan dirumah dan hanya sebagian kecil warga kami yang mengungsi di tempat saudaranya Kudus yang tidak terkena banjir. Adapun kebutuhan yang dibutuhkan warga saat ini adalah paket sembako, peralatan mandi cuci kakus (MCK), obat-obatan, selimut, dan pampers bayi,”harapnya.
Kades menambahkan berharap banjir akan cepat berlalu sehingga aktifitas warga bisa berjalan dengan normal kembali dan semoga pihak terkait segera mencarikan solusi untuk desa kami agar ke depannya tidak terkena banjir lagi.
Pengirim: Rohmad Sholeh
Editor: Choerul Rozak