Ketua MWCNU Kecamatan Karanganyar KH. Ahmad Syafiq (Foto: Soleh) Karanganyar–NU Online Demak
Pengurus Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Karanganyar Demak mengadakan Bahtsul Masail di tahun 2024 usai bencana banjir melanda pada Februari dan Maret lalu. Kegiatan dilaksanakan di ranting Wonoketingal yang berlangsung di masjid Al Hidayah Desa Wonoketingal, Ahad (02/06/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MWCNU Kecamatan Karanganyar KH. Ahmad Syafiq menyampaikan 5 hal pokok ke peserta yang hadir. Yang pertama, kegiatan bahtsul masail MWC NU Kecamatan Karanganyar dilaksanakan setiap 4 (empat) bulan sekali bergilir dari ranting satu ke yang lainnya se-Kecamatan Karanganyar.
Kemudian yang kedua lanjutnya, pengurus pada periode ini (2022-2027) masih akan meneruskan program pembangunan gedung MWCNU yang sudah dilaksanakan oleh pengurus sebelumnya. Untuk itu, agar program pembangunan lanjutan gedung MWCNU bisa berjalan dengan lancar, maka masing-masing ranting dibebankan infaq sebesar Rp. 5 juta. Mulai tahun ini pengurus akan melanjutkan pembangunan gedung MWCNU untuk lantai 2.
Selanjutnya yang ketiga urainya, dalam rangka untuk memandirikan organisasi, MWCNU Kecamatan Karanganyar akan menggalakkan lagi koin NU, yang dulu itu namanya Infak Nahdlatul Ulama Karanganyar (INUK), sekarang ganti nama menjadi Godem karena menyesuaikan dengan cabang.
Berikutnya yang keempat, pengurus MWCNU akan melaksanakan Lailatul Ijtima’ secara turun basis (turba) ke ranting-ranting yang ada di Kecamatan Karanganyar. Ini dilaksanakan dalam rangka menjalin silaturahim dan sinergitas antara MWCNU dengan ranting.
Yang kelima, di bulan Juni ini MWC NU Karanganyar akan melaksanakan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU). Agar kegiatan PD PKPNU bisa berjalan dengan baik, maka seluruh ranting dihimbau untuk mengirimkan 3 delegasinya dalam kegiatan tersebut,” pungkasnya.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) MWCNU Kecamatan Karanganyar KH. Zamroni mengatakan, as’ilah yang dibahas dalam forum bahtsul masail diharapkan berasal dari ranting. Silahkan membuat as’ilah sesuai dengan perkembangan zaman dan yang imajiner.
Sehingga ketika kegiatan dilaksanakan lanjutnya, Tim dari LBM MWCNU Kecamatan seolah-olah itu tidak hanya membahas dari hasil as’ilahnya sendiri. Meskipun pembahasannya melibatkan semua ranting yang ada.
Kontributor: Soleh/Red