Semarang, NU Online Demak
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil mengatakan, substansi halal bihalal bukan sekadar bermanfaat-maafan, melainkan juga suatu kesadaran bersama jika ada kesalahan maka segera diikuti dengan kebaikan agar kesalahan itu bisa dihapuskan. Tiada kebaikan kecuali kebaikan itu dilanjutkan hingga titik darah penghabisan.
“Kembali pada fitrah artinya kembali pada kesadaran penuh bahwa kita sebagai hamba Allah Taala dan sekaligus sebagai pemimpin di muka bumi ini,” kata Kiai Muzamil dalam acara halal bihalal Lembaga pendidikan (LP) Ma’arif NU PWNU Jateng di Hotel Muria Semarang, Kamis (18/5/2023).
Disampaikan, sebagai hamba Allah kewajiban kita adalah beribadah dan sebagai pemimpin adalah berkhidmat atau berbakti kepada sesama. “Yang pertama bersifat vertikal hubungan kita dengan Allah Taala dan yang kedua bersifat horisontal sesama umat,” ujarnya.
Dirinya berharap, momentum halal bihalal selain untuk meningkatkan silaturahim, juga meningkatkan khidmah di NU melalui lembaga pendidikan yang dibinanya, sehingga pendidikan di lingkungan NU lebih maju dan berkembang, prestasi lembaga dan anak didiknya terus meningkat, dan menjadi yang terbaik dari yang baik.
Ketua LP Ma’arif NU Jateng KH Andi Irawan menyampaikan diperlukan sinergi dan kolaborasi antarlembaga di lingkungan NU di Jateng. “Hal ini sejalan dengan cita-cita NU sebagaimana mukadimah qanun asasi, bersatu dengan ikatan jiwa raga, cinta kasih, tidak konflik,” ungkapnya.
Sebagai lembaga yang membawahi pendidikan di lingkungan NU lanjutnya, LP Ma’arif senantiasa mendapat bimbingan dari para ulama dan kiai, LP Ma’arif harus mempunyai sikap mandiri, memberikan wacana alternatif dan program alternatif untuk mengembangkan pendidikan khususnya madrasah dan sekolah.
“Kita harus bersyukur dapat berkhidmah di organisasinya para ulama. Maka kita harus selalu berusaha untuk membuat sistem yang kondusif bagi terselenggaranya pendidikan yang lebih baik,” tegasnya.
Oleh karena itu sambungnya, dirinya berharap semua cabang mempunyai tim penggerak pendidikan untuk peningkatan mutu. LP Ma’arif telah menyusun konsep sekolah madrasah unggulan dan juga telah dibentuk tim pengawas.
“Bila ada problem di sekolah dan madrasah, tim pengawas dapat segera mempelajari dan memberikan rekomendasi solusinya” pungkasnya.
Nampak hadir dalam acara tersebut para pengurus LP Ma’arif NU Jateng dan PC LP Ma’arif NU se-Jateng serta admin SIMNU, dan satuan komando (satko) Maarif NU se-Jateng.
Sumber : NU Online Jateng/redaksi/cr