Bonang, NU Online Demak
Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) kabupaten Demak menggelar kaderisasi formal Sekolah Islam Gender (SIG) di Gedung MWC NU Kecamatan Bonang kabupaten Demak, Sabtu-Ahad (25-26/11/2023) belum lama ini.
SIG merupakan kegiatan pengkaderan Kopri yang bersifat formal di tahap awal, proses kaderisasi yang harus diikuti kader-kader PMII, baik kader perempuan maupun kader laki-laki.
Giat yang berlangsung selama dua hari tersebut merupakan sinergi bersama antara PMII Komisariat Abdurrahman Wahid dan Komisariat Sultan Fatah Kabupaten Demak dengan mengambil tema ‘Aktualisasi Gerakan PMII yang Berkeadilan Gender’ sekaligus mempeeingati hari lahir (Harlah Kopri yang ke 56 tahun.
Ketua PC Kopri Demak, Hidayatul Mukaromah menjelaskan dengan diadakannya SIG, Kopri Demak ingin bersama-sama berusaha memberikan pemahaman dan kesadaran kolektif tentang keadilan gender, berharap dapat memfasilitasi dari sahabat-sahabati PMII dalam mempelajari dan memahami isu-isu gender yang ada di masyarakat.
Dijelaskan, karena PMII sendiri memiliki komitmen yang biasa disebut trikomitmen PMII, yakni: kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Tiga komitmen tersebut harus terus dipegang baik oleh kader maupun anggota PMII di manapun mereka berada.
“PMII sebagai organisasi pengkaderan berparadigma kritis transformatif–yang mana didalamnya juga terdapat salah satu tujuan memberikan kesadaran akan nilai-nilai keadilan gender terhadap kader PMII dan Kopri pada khususnya,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pemateri tentang Hukum Islam di Indonesia, Bibik Nurudduja menyampaikan perlu adanya wadah-wadah seperti SIG untuk para kader PMII yang khususnya perempuan untuk lebih mengaktualisasikan dirinya sehingga dapat meningkatkan kapasitas dirinya secara maksimal.
“Memperjuangkan keadilan gender yaitu kesetaraan dan keadilan peran, fungsi, tugas dan tanggungjawab yang termuat dalam spirit gender berpandangan bahwa kesamaan kondisi bagi laki-laki maupun perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, dan lain-lain,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan pemateri lain tentang Gender dalam Perspektif Al-Quran dan Hadits, Laili Kurniawati bahwa Kopri dapat menjadi fasilitas ruang aman untuk kader Kopri. Laili yang juga sebagai ketua Rumah Perempuan dan Anak (RPA) Kabupaten Demak tersebut siap untuk bersinergi bersama Kopri Demak untuk membuat gerakan bersama melakukan advokasi kepada perempuan-perempuan, anak-anak atau siapapun yang membutuhkan pendampingan.
“Itu untuk meningkatkan pemberdayaan dirinya sehingga menjadi manusia yang dapat memberdayakan dirinya sendiri atau bahkan bisa memberdayakan orang lain disekitarnya,” ujarnya.
Ia berharap, Kopri dapat memahami bahwasanya seorang wanita juga memiliki porsi tersendiri dalam hal kepemimpinan. Dengan cara menggali potensi diri sesuai dengan skill yang ada pada dirinya. Bukan hanya bisa menunjukkan eksistensi semata namun juga dengan kualitas diri.
Diketahui, sebanyak 15 peserta ikut dalam SIG tersebut dengan tujuh materi diajarkan diantaranya materi Gender, Fikih Perempuan, Konsep Dasar Islam, Hukum Islam di Indonesia, Citra Diri Kopri, Keorganisasian, Al-Quran dan Hadis dalam Perspektif Gender.
Kontributor: Samsul/Red