Demak–NU Online Demak
Serambi Masjid Agung Demak menjadi saksi kekhusyukan ribuan muslimah yang menggelar doa dan dzikir bersama dalam rangka memperingati Harlah Muslimat NU yang ke-78 dan hari jadi Demak yang ke-521, Minggu (18/2/2024). Acara yang bertema “Menuju Masyarakat Demak Berilmu Amaliah, Beramal Ilmiyah dan Berakhlaqul Qurani” ini juga diisi dengan 1000 khataman, 1000 khafidzoh dan 1000 manaqib.
Harlah Muslimat NU sendiri jatuh pada 29 Maret, yang merupakan tanggal berdirinya organisasi perempuan terbesar di Indonesia ini pada tahun 1946 di Purwokerto. Sedangkan hari jadi Demak ditetapkan pada 28 Maret, yang merupakan tanggal berdirinya kerajaan Demak pada tahun 1503.
PW Muslimat NU Jateng, Prof. Hj Yuyun Efendi, dalam sambutannya mengapresiasi kiprah Muslimat NU Demak yang telah banyak berkontribusi dalam pembangunan daerah dan pemberdayaan perempuan. Ia juga mengajak para muslimah untuk terus menjaga nilai-nilai ukhuwah, baik ukhuwah wathoniyah, ukhuwah washatiyah maupun ukhuwah islamiyah.
“Perempuan banyak rintangan, tapi perempuan selalu dibutuhkan, sejak dulu selalu dibutuhkan, sebagai wadah perjuangan perempuan, dari dulu selalu bergandengan dengan pemerintah demi kemajuan negara,” ujarnya.
Ia juga menilai bahwa Muslimat NU Demak sangat luar biasa, karena telah memiliki berbagai lembaga sosial seperti rumah sakit, klinik, panti asuhan, lembaga pendidikan, majlis taklim dan lain-lain. Ia menekankan bahwa Muslimat NU adalah bentuk ketahanan keluarga menuju ketahanan nasional.
“Ketahanan nasional tidak akan tercipta tanpa melalui hal kecil yakni dari keluarga. Demak segalanya potensial, mulai dari tilawah, hafidhoh dan qiroahnya rata-rata dari Demak, semuanya tentu demi umat dan bangsa. Bekerja bersama dan sama-sama bekerja melanjutkan perjuangan shalafus sholeh yang rela mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Demak, Hj Eisti’anah, menyikapi musibah banjir yang menimpa Demak saat ini, mengucapkan terima kasih kepada NU yang telah mendirikan posko bantuan, baik dapur umum, kesehatan dan lain-lain. Ia mengatakan bahwa hampir di semua program Banom NU bisa bersinergi dengan pemerintah.
“Bagi korban bencana banjir semoga mendapat ketabahan dan kesabaran, semua harta benda habis terkena banjir, kita terus berupaya membantu pemulihannya, seperti halnya para petani yang gagal panen akan kami bantu semaksimal mungkin,” katanya.
Sedangkan Ketua PC Muslimat NU Demak, Hj Ummi Hanik, mengatakan bahwa doa bersama ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan kabupaten Demak. Ia berharap dengan menghadirkan 1000 khafidzoh, khataman dan manaqib ini, semoga semua selamat dan dilindungi oleh Allah SWT, mendapatkan syafaat dari Al-Qur’an, dan lelahnya menjadi lillah.
Acara ini juga diisi dengan mauidhoh khasanah oleh Habib Umar Mutohar dari Semarang, yang memberikan nasihat untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik, bisa menjadi keluarga yang sakinah, yang terletak pada ibunya. Ia mengingatkan bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu, dan rumah tangga bisa menjadi surga atau neraka tergantung ibunya. Beliau juga menyarankan agar rumah yang dibuat baca Al-Qur’an, karena Allah akan kirim malaikat di rumahnya yang bercahaya, karena yang dikirim adalah malaikat pembawa berkah dan rahmat.
Kegiatan yang diketuai oleh Hj Nur Imamah ini dihadiri ribuan kader Muslimat NU dari 14 PAC yang tersebar se-kabupaten Demak. Acara ini juga dihadiri oleh para pejabat daerah, pinisepuh, dan takmir Masjid Agung Demak.
Kontributor: Samsul Ma’arif/Red