NU Online Demak
Ramadlan sudah didepan mata, beberapa hari ke depan kita akan bertemu kembali dengan bulan yang penuh rahmah, penuh ampunan dan bulan dibebaskannya dari api neraka. Ada banyak sekali tradisi di masyarakat kita sebagai bentuk suka cita menyambut datangnya ramadlan. Ada istilah megengan, ndandangan, dugderan dan istilah – istilah lain yang memiliki tujuan sama, yaitu bersuka cita menyambut ramadlan ( tarhib ramadlan ). Untuk mencapai kesempurnaan ibadah di dalamnya, kiranya perlu menyambut tamu agung ini dengan mengadakan pembekalan ruhani dan pengetahuan tentang bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Kegembiraan menyambut bulan suci tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan, berkah, dan keutamaan – keutaman bulan ramadlan lainnya, sebagaimana dalam hadits berikut :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Dari Abu Hurairah r.a. menuturkan,“Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun”. ( HR Ahmad dan Nasa’i )
Penulis: Syariful Ajib, S,Sy, MM