Demak–NU Online Demak
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Demak, Agus Herawan, hari ini mengumumkan bahwa kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di kabupaten demak telah menurun secara signifikan dan hampir tidak ada kasus baru yang dilaporkan. “Untuk kasus PMK di Kabupaten Demak sudah landai dan hampir tidak ada. Program vaksinasi dari pusat sudah dihentikan sementara kami menunggu perintah lebih lanjut,” ungkap Agus di Gedung Dinpertan Demak, Senin (20/5).
Meskipun demikian, Dinpertan tetap proaktif dalam memantau kesehatan hewan ternak. Petugas Dinpertan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan memberikan vitamin kepada ternak di desa-desa, dengan harapan menjaga ternak bebas dari PMK dan Lumpi Skin Disease (LSD) hingga hari H Idul Adha. “Kami terus memantau ternak yang ada di desa-desa untuk cek kesehatan dan pemberian vitamin,” kata Agus.
Dalam persiapan pemotongan hewan qurban, Dinpertan berencana mengadakan pelatihan bagi takmir masjid dan juru sembelih hewan (Juleha) untuk memastikan pemotongan hewan sesuai dengan standar halal. “Dinpertan akan mengumpulkan takmir masjid dan juru sembelih hewan untuk kita latih, terutama karena sertifikasi halal sangat diperhatikan saat ini,” ungkapnya.
Selain itu, Dinpertan juga akan mengundang Ikatan Dokter Hewan (IDH) dan Tokoh Ulama untuk membahas kriteria hewan sehat, khususnya organ dalam seperti hati yang sering dicari oleh masyarakat namun rentan terhadap penyakit cacing. “Petugas peternak kami di kecamatan akan kami kumpulkan, termasuk dari Dokter Hewan dan Ulama, untuk membahas mengenai bagaimana hewan sehat itu, terutama soal jeroannya,” terangnya.
Dinpertan juga akan melakukan pengecekan kesehatan di beberapa peternak dan pasar hewan diantarnya Mranggen, Karangtengah dan Gajah. “Setiap pasar akan kami pantau, sehingga saat dibagikan ke masyarakat, dagingnya tergolong yang sehat,” tegas Agus.
Terakhir, meskipun saat ini tidak ada kasus PMK, Dinpertan tetap melakukan kontrol ketat terhadap hewan yang masuk ke Demak, baik di kelompok peternak maupun pengepul hewan qurban, untuk memastikan tidak ada hewan yang bermasalah yang masuk ke wilayah tersebut. “Kami memiliki tantangan sendiri karena saat ini tidak ada PMK, namun kami tetap melakukan cek kesehatan di kelompok-kelompok maupun di pengepul-pengepul hewan qurban,” pungkasnya.
Kontributor: Sam/Red