Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Abrasi Parah di Sayung-Demak: Rob Rendam Jalan Pantura dan Menghambat Aktivitas Warga

waktu baca 2 menit
Samsul Maarif
Selasa, 15 Okt 2024 05:03
0
163

Demak, NU Online Demak

Bencana abrasi atau rob yang semakin parah di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kini merambah hingga Jalan Raya Pantura. Rob tersebut telah mengganggu aktivitas para pengguna jalan, termasuk arus lalu lintas di sepanjang rute Demak-Semarang.

Menurut laporan langsung dari anggota Satlantas Polres Demak, rob di Jalan Pantura, tepatnya di depan PT Hartono Istana Teknologi (HIT) Sayung, mencapai ketinggian 20-30 cm. Kondisi ini menyebabkan kepadatan lalu lintas dari Demak menuju Semarang dan sebaliknya.

Seorang pengendara asal Semarang yang bekerja di Demak, Wisnu Budi (30), mengaku harus menghadapi rob setiap hari saat melintasi jalan tersebut.

“Sudah seminggu rob naik ke jalan, ketinggiannya sekitar 20-30 cm. Pada jam 8-10 pagi rob masih tinggi, jadi jalanan macet, apalagi kalau hujan,” ungkap Wisnu, Senin (14/10).

Wisnu juga menambahkan bahwa jalan alternatif yang tersedia terlalu jauh, sehingga ia terpaksa melalui jalur yang terkena rob.

“Ada jalan alternatif lewat Mranggen, tapi itu terlalu jauh,” katanya.

Di sisi lain, warga Dukuh Timbulsloko, Shobirin, menuturkan bahwa rob di desanya bahkan mencapai ketinggian 1,5 meter.

“Pagi hari sekitar jam 3 sampai 5.30 rob masih tinggi, dan banyak rumah panggung yang tenggelam,” ujarnya.

Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga, terutama dalam bekerja dan kegiatan sehari-hari.

“Dapur tenggelam, anak-anak harus naik perahu untuk bersekolah, sedangkan sepeda motor terpaksa menerjang rob meski airnya setinggi mesin,” keluh Shobirin.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi rob yang semakin memperparah kehidupan warga pesisir.

“Kami berharap pemerintah segera membangun jalan dan memperbaiki gladak yang sudah rusak,” tambahnya.

Selain itu, warga Dukuh Timbulsloko, yang terdiri dari sekitar 115 keluarga, juga sangat membutuhkan bantuan sembako.

“Kami benar-benar kekurangan sembako, terutama para janda yang hidupnya sangat sulit,” harap Shobirin.

Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, puncak rob pada Senin (14/10) diperkirakan terjadi antara pukul 03.00 hingga 06.00 WIB, dengan ketinggian mencapai 1 meter. Prediksi serupa untuk Selasa (15/10) menunjukkan puncak rob akan terjadi mulai pukul 03.00 hingga 07.00 WIB dengan ketinggian yang sama.

Kontributor: Sam/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x