Demak-NU Online Demak
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak menggelar Haflah Khotmil Qur’an dalam rangka Haul Massal atau Arwah Jamak tahun 2025, kegiatan dilaksanakan di serambi Masjid Agung Demak (MAD) dan dihadiri oleh seluruh kader Fatayat NU se-Kabupaten Demak, Ahad (26/01/2025) pagi.
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Demak Khoirun Nisa menyampaikan, moment ini tidak hanya untuk pembacaan khotmil Qur’an dan doa bersama saja akan tetapi juga dalam kerangka mencari keberkahan alQur’an dan silaturahmi.
Alhamdulillah acara Haflah Khotmil Qur’an kita laksanakan setiap tahun dan tahun ini bertepatan dengan bulan Rajab, bulan agung yang merupakan bulan diturunkannya perintah solat bagi seluruh umat islam hasil dari peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, katanya.
Dalam kesempatan ini Khoirun Nisa juga menjelaskan hikmah terntang Khotmil Qur’an, yang pertama adalah bisa mendoakan para leluhur dan pendahulu kita yang sudah wafat. Dan hal ini sebagaimana dahulu juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat ziarah ke makam para sahabat yang wafat sebagai syuhada’ saat perang Uhud.
Hikmah yang kedua lanjutnya, untuk kita jadikan ibrah atau pelajaran. Bahwa kita hidup itu untuk mati, siapa yang bisa memastikan akan mempunyai kehidupan sampai lima menit kedepan, tidak ada, hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui. Hari ini kita mendoakan orang yang sudah meninggal, nanti atau besok bisa jadi kita yang akan didoakan.
Kemudian hikmah yang ketiga, kita bisa silaturahmi bermujalasah bersama dan membangun komunikasi dengan komunitas. Kita disini semua itu sama dengan memakai seragam batik Fatayat tiada lain yaitu untuk niat berkhidmah kepada NU, dan di Fatayat tidak membeda-bedakan apapun, baik itu jabatan, kapandaian, kekayaan dan yang lainnya.
Dan ini semua kita lakukan untuk melestarikan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah serta ukhuwah nahdliyah. Sehingga hal itu semua bisa kita capai karena Fatayat berpedoman kepada Tawasuth, Tawazun dan Tasamuh sebagaimana yang diajarkan oleh pendiri NU.
Binatang kuat namanya badak, binatang langka namanya komodo. Mari Fatayat Nahdlatul Ulama tetap berjaya dan satu komando, pungkas Nisa dengan membacakan pantun.
Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH. Nur Faozi mengatakan, menjelang bulan Ramadhan takmir MAD menyiapkan berbagai persiapan untuk menyambut datangnya bulan puasa. Termasuk menyiapkan penginapan untuk para santri yang akan mengaji selama bulan Ramadhan, dan pesertanya rata-rata dari luar kota dan provinsi.
MAD sebagai masjid peninggalan Walisongo sudah sepatutnya kita semua sebagai kader NU untuk mengikuti apa yang menjadi ajarannya. MAD sebagai episentrum peradaban harus kita jaga dan lestarikan bersama.
Kontributor: Soleh/Red