NU Online Demak
Menjadi pribadi seorang mukmin tidak cukup hanya dibuktikan dengan kata-kata yang terucap dari bibir saja, melainkan harus dibuktikan dengan perilaku kita sehari – hari. Diantara bukti tersebut, kita harus senantiasa bersikap sabar dengan segala hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Segala ujian yang Allah berikan kepada kita, sejatinya telah tertakar dan terukur sesuai dengan kadar kesanggupan hamba-Nya.
Ujian yang kita jalani juga tidaklah sama. Sebagian diuji dengan kesulitan ekonominya dan sebagian lain mungkin diuji dengan keluarganya, karirnya dan bisa jadi menderita rasa sakit. Yang pasti apapun ujian yang kita jalani, semuanya memiliki hikmah di dalamnya. Allah seakan ingin menyampaikan pesan bahwa kasih sayang Allah tidak melulu hadir saat kondisi kita lapang, tetapi juga saat kita berada dalam kesempitan.
Hikmah di balik sakit dan musibah, telah disabdakan oleh Rasulullah SAW:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Penulis: Syariful Ajib, S,Sy, MM