Wedung–NU Online Demak
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Wedung menggelar Harlah ke 74 dan juga halal bihalal. Kegiatan dilaksanakan diranting Mutih Kulon pada Minggu (28/04/2024).
Antusias kegiatan terlihat dari banyaknya peserta kegiatan yang hadir, nampak terlihat jumlah peserta ada 500 yang terdiri dari jajaran pengurus PAC Fatayat Wedung, Ranting Fatayat NU se Kecamatan Wedung, Ketua PCNU Demak KH Aminudin.
Ketua PAC Fatayat NU Wedung Utfiati dalam sambutannya menyampaikan bahwa wanita adalah seorang iby dan ibu adalah madrasatul ula bagi anak-anaknya, untuk itu sebagai seorang ibu harus menjadi pendidik utama atau awal pendidikan bagi putra-putrinya.
“Jadi kualitas ibu-ibu adalah parameter pendidikan bagi anak-anaknya, jika para ibu-ibu berkualitas akan berpengaruh terhadap proses pendidikan putra-putrinya tentunya. Apalagi saat ini tantangan ibu-ibu tentunya luar biasa di tengah gempuran tekhnologi,” ucapnya
Menurutnya, kalau kita hubungkan dengan Raden Ajeng kartini beliau adalah kader perempuan yang juga santri, jadi tidak hanya kebayanya saja yang kita tiru tapi spirit perjuangan dan kesantriannya.
“Kita juga senantiasa selalu menanamkan akhlakul karimah pada anak-anak kita sehingga kelak anak kita punya karakter yang kuat, sehingga akan membanggakan bagi agaman nusa dan bangsa,”imbuhnya.
Utfi menambahkan dalam peringatan hari kartini ini tidak hanya halal bihalal namun juga kita selenggarakan pemilihan putri muslimah yang di ikuti 20 ranting yang ada dibawah naungan PAC Wedung sendiri.
Senada, Ketua Fatayat NU Demak Khoirun Nisa’ mengatakan bagi seorang perempuan haruslah semangat untuk mencetak kader-kader yang baik khususnya bagi anak-anak kita sendiri. Anak-anak itulah investasi masa depan kita yang sesungguhnya.
“jadi baik buruknya masa depan bangsa indonesi ya terletak sejauh mana kita melakukan pendidikan bagi anak-anak kita semuanya,” pungkasnya.
Ketua PCNU Demak KH Aminudin dalam Mauidhohnya mengamini apa yang sudah di sampaikan baik ketua PAC Fatayat NU Wedung maupun PC Fatayat terkait peran wanita. “wanita menjadi tolok ukur baik dan tidaknya bagi pendidikan anak-anaknya, untuk itu wanita kader fatayat haruslah menjadi wanita yang sholehah yang taat pada suami mencintai dan menyayangi anak-anaknya,” ungkap kyai asal Mutih Kulon tersebut.
Pengirim: Utfi/Red