Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Kemiskinan di Demak Terus Menurun, Plt. Bupati Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Validasi Data

waktu baca 2 menit
Samsul Maarif
Minggu, 3 Nov 2024 05:43
0
116

Demak-NU Online Demak

Dalam dua tahun terakhir, Kabupaten Demak berhasil mencatat penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan. Pada 2023, angka kemiskinan berada di angka 12,01%, namun pada Maret 2024 turun menjadi 11,89%. Meskipun demikian, tantangan masih ada dengan penduduk miskin ekstrem berjumlah 16.820 jiwa, atau sekitar 1,41% dari total populasi pada 2023.

Plt. Bupati Demak, Ali Makhsun, dalam Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) menyampaikan bahwa percepatan penurunan kemiskinan memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor serta validasi data yang akurat. Dengan demikian, program penanggulangan kemiskinan dapat lebih tepat sasaran.

“Upaya percepatan penurunan kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara terintegrasi melalui kolaborasi lintas sektor dan validasi data yang tepat. Tingkatkan koordinasi antar instansi untuk menyamakan persepsi dan memastikan pelaksanaan program berjalan efektif,” ujar Ali Makhsun, di Gedung Grhadika Binapraja, hari-hari ini.

Selain itu, Ali Makhsun juga menekankan pentingnya peran dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam mendukung penanggulangan kemiskinan ekstrem. Menurutnya, kontribusi dari sektor swasta mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Demak.

“Saya berharap bantuan CSR dapat ditingkatkan agar upaya kita lebih cepat terealisasi. Kontribusi ini sangat membantu penanggulangan kemiskinan, dan semoga bisa semakin diperluas,” tambahnya.

Kepala Bappelitbangda, Masbahatun Niamah, dalam kesempatan yang sama, juga menyampaikan bahwa meskipun kemiskinan ekstrem terus menurun hingga mencapai 1,41%, masih ada target yang harus dicapai, yaitu menurunkan angka tersebut hingga 0% pada akhir 2024. Meskipun angka tersebut sudah di bawah rata-rata nasional dan Provinsi Jawa Tengah, upaya masih harus terus dilakukan.

“Kita masih memiliki pekerjaan rumah di angka 1,41%. Angka ini berada di bawah pusat dan provinsi, namun kita masih perlu bekerja keras agar kemiskinan ekstrem bisa mencapai 0,0%,” kata Masbahatun.

Ia juga menyoroti prioritas penanggulangan kemiskinan di 62 desa lokus dari total 249 desa/kelurahan di Kabupaten Demak, dengan mayoritas berada di wilayah terdampak rob seperti Kecamatan Sayung, Karangtengah, Wedung, dan Bonang. Menurutnya, infrastruktur di wilayah-wilayah tersebut harus segera ditangani agar masalah kemiskinan bisa diatasi secara menyeluruh.

“Kemiskinan banyak terjadi di daerah rob, sehingga infrastruktur di sana harus menjadi prioritas. Selain itu, masalah pendidikan, kesehatan, dan normalisasi sungai juga perlu diperhatikan sebagai bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan yang lebih komprehensif,” pungkas Masbahatun.

Kontributor: Sam/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x