Karanganyar-NU Online Demak
“Mencari ilmu dari buaian sampai liang lahat” mungkin kalimat ini yang tepat untuk menggambarkan ibu-ibu di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Usia tidak menjadi kendala bagi mereka untuk selalu menimba ilmu terlebih dalam membaca al-Qur’an.
Bertempat di TPQ Fadhlul Mujib Desa Karanganyar, para ibu yang rata-rata usianya di atas 40 tahun tetap semangat belajar membaca al-Qur’an dibawah asuhan KH. Mudatsir.
“Kami selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar membaca al-Qur’an mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia,” tutur KH. Mudatsir kepada NU Online Demak (17/9/2023).
Diinformasikan TPQ Fadhlul Mujib merupakan salah satu TPQ di Desa Karanganyar yang konsentrasi utamanya pada pengembangan baca al-Qur’an. Selain anak-anak usia belajar, TPQ Fadhlul Mujib membuka ruang belajar baca al-Qur’an bagi usia dewasa setiap hari setelah shalat subuh kecuali hari Ahad dan juga dilaksanakan pada hari Jum’at setelah shalat Ashar.
“Usia dewasa apalagi lansia memang bukan usia produktif lagi. Oleh karena itu, perlakuannya harus beda dengan usia anak,” tutur beliau.
Lebih lanjut, KH. Mudatsir yang juga menjabat sebagai Rois Syuriyyah MWCNU Karanganyar menyampaikan saat ngaji subuh para santri membaca satu per satu dihadapan guru. Sedangkan ngaji jum’at sore guru membacakan beberapa ayat kemudian diikuti oleh para santri secara bersama-sama.
Setelah itu, tambah beliau, satu per satu para santri membaca dihadapan guru dan diakhir pengajian para santri kembali membaca bersama-sama ayat al-Quran yang telah dibaca diawal.
“Khusus ngaji Jum’at sore biasanya saya tambahkan pengajian dengan tema yang sesuai dengan momentum pada bulan tersebut. Misal saat ini momennya mauludan saya sampaikan mauidzoh dengan tema mauludan,” tutup beliau.
Sementara itu, Khamilah salah satu santri menyampaikan tujuannya mengikuti ngaji baca al-Qur’an karena ingin dapat membaca al-Qur’an secara fasih.
“Tujuan saya mengikuti ngaji agar dapat membaca al-Qur’an fasih dan benar sesuai dengan tajwidnya, sehingga dapat membaca baik dan benar pula” katanya.
Kontributor: Taufikhul Lhutfi Rois/Cr/Redaksi