Demak-NU Online Demak
Pesta demokrasi sudah berlangsung pada Rabu, (14/02/2024, namun euforianya masih terngiang sampai detik ini. Salah satu bagian yang berjasa dalam penyelenggaraan gegap gempitanya Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia adalah Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), kehadirannya harus diapresiasi.
Seperti kita tahu menjadi petugas KPPS tahun ini mendadak viral di Medsos (Media Soaial). ‘Abdi negara satu hari dengan bayaran tinggi’ begitulah selogan warganet untuk petugas KPPS tahun ini, jumlah KPPS pun tahun ini diperbanyak tidak seperti pemilihan legislatif dan Pilpres tahun 2019.
Melangsir dari INDONESIA.GO.ID Portal Informasi Indonesia, ketua KPU RI Hasyim Asy’ mengatakan diperlukan sekitar 5.741.127 orang untuk mengisi posisi petugas KPPS di 38 provinsi seluruh Indonesia dan TPS di sekitar 128 negara saat Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari 2024.
Tingginya gaji KPPS disinyalir menjadi salah satu faktor masyarakat begitu antusias menjadi bagian penyelenggara pemilu tahun ini.
Masih melansir pada sumber yang sama dijelaskan bahwa gaji KPPS sebesar Rp1.100.000 bagi anggota KPPS pada Pemilu 2024, kenaikannya mencapai Rp650.000 jika dibandingkan dengan honor KPPS pada Pemilu 2019 lalu, yaitu Rp500.000.
Sementara untuk Ketua KPPS, honornya sedikit lebih tinggi dibandingkan para anggotanya. Ketua KPPS akan mendapatkan honor sebesar Rp1.200.000 atau naik sekitar 118 persen jika dibandingkan dengan honor pada Pemilu 2019, yaitu Rp550.000, jelas Ketua KPU RI.
Ketua KPU Demak Ulfaati menyampaikan bahwa kebutuhan untuk mengisi posisi KPPS di Kabupaten Demak berjumlah 25. 606 orang yang tersebar di 3. 658 TPS di 249 desa/kelurahan di 14 kecamatan se-Kabupaten Demak.
“Anggota KPPS harus mengetahui kemajuan zaman yaitu digitalisasi. Petugas KPPS ini harus bisa menggunakan HP digital karena akan menggunakan aplikasi untuk merekap. Sehingga untuk anggota KPPS bisa di cari yang notabennya melek digital dan usianya paling rendah 17 tahun dan diutamakan paling tinggi usia 55 tahun bagi KPPS,” jelasnya.
Menurut ketua PPS Desa Tempuran, Andi Bahroin usia muda mendominasi petugas KPPS di Desa Tempuran adalah 80%.
Salah satu ketua KPPS Desa Tempuran, Ika Fitriani mengungkapkan banyak keuntungan memiliki team work kaula muda.
“Kebetulan anggota di TPS 11 ini di dominasi pemuda, jadi memudahkan kita untuk bekerja. Karena kita bekerja tidak hanya offline melainkan dituntun mengisi data secara online seperti halnya mengisi Sirekap dan Google Drive. Jadi memang butuh generasi gen Z untuk ikut andil dalam penyelenggara pemilu ini,” ungkap Ika.
“Generasi muda saat ini memiliki kompetensi, literasi serta pemahaman teknologi yang cukup baik sehingga bisa bekerja lebih efisien dan akurat sebagai KPPS,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ika mengatakan Keuntungan lain dari adanya peran pemuda yang menjadi KPPS adalah lebih gesit, sat set kalau bahasa anak mudanya. Karena pemilihan kali ini kan ada lima yaitu Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota, hal itu pastinya membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang vit.
Kontributor: Ika Fitriani/Red