Sabtu Wage, 17 Mei 2025 / 19 Zulqaidah 1446 H
x
Banner

Jadwal Sholat Hari Ini Sabtu Wage, 17 Mei 2025 / 19 Zulqaidah 1446 H untuk Kab. Demak

Imsak
04:11
Subuh
04:21
Dzuhur
11:37
Ashar
14:58
Maghrib
17:31
Isya
18:43

Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh bersama Tanfidziah PCNU dan KTST Demak saat gelar Halal Bihalal

waktu baca 2 menit
Samsul Maarif
Minggu, 4 Mei 2025 07:30
0
88

DEMAK – NU Online Demak

Kadang Tani Sarwo Tulus (KTST), sebuah wadah pemberdayaan petani bentukan PWNU Jawa Tengah terus berupaya menggaungkan semangat kemandirian dan kejujuran dalam mengelola pertanian. Di Kabupaten Demak, organisasi ini hadir dengan misi besar: membangun kembali kejayaan pertanian melalui pendekatan organik dan gotong royong khas petani masa lalu.

KTST berkomitmen mendorong pertanian berkelanjutan dengan cara mengembalikan nilai-nilai kearifan lokal. Melalui pelatihan, diskusi, dan kegiatan sosial, KTST tak hanya ingin meningkatkan ketahanan pangan lokal, tetapi juga mengangkat kesejahteraan petani, khususnya petani Nahdliyin.

Ketua Konsulat KTST Demak, Ahmad Munif, saat ditemui usai kegiatan halal bihalal di kediaman KH Nur Ihsan, mengungkapkan bahwa KTST hadir untuk mempererat persaudaraan petani Nahdliyin sekaligus memperkuat struktur organisasi di tiap kecamatan.

“Setiap kecamatan sudah mulai terbentuk pengurus, dan ini menjadi langkah awal dalam menjam’iyahkan petani. Namun, mengajak mereka beralih dari pupuk anorganik ke organik bukan perkara mudah. Maka dari itu, kami mohon doa dari para ulama, khususnya KH. Ubaidillah Shodaqoh,” ungkap Munif, kepada NUO Demak, Jumat (2/5/2025).

Dalam kesempatan yang sama, KH Ubaidillah Shodaqoh, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, menyoroti peran Demak dalam sejarah Islam dan pertanian. Ia menyebut bahwa keberadaan kerajaan Islam pertama di Demak tak lepas dari kekuatan infrastruktur pertanian kala itu.

“Demak seharusnya bisa jadi pioner pertanian organik, sebagaimana dulu menjadi pusat kekuatan ekonomi dan agama,” katanya.

Sementara itu, Ketua PCNU Demak, KH Muhammad Aminudin, turut menyampaikan refleksi atas kondisi pertanian saat ini. Ia menilai kebahagiaan petani kini tidak lagi seperti dulu karena berbagai tantangan yang dihadapi.

“Dulu habis tanam, rasanya lega. Sekarang banyak masalah. Maka KTST harus bisa membawa kembali semangat bertani seperti zaman dahulu. Kami juga siap menyediakan sawah milik pengurus PCNU sebagai lahan demplot pertanian organik,” ujarnya.

KH Aminudin juga mengingatkan pentingnya pola hidup hemat seperti kebiasaan petani dahulu yang menyimpan hasil panen untuk kebutuhan masa depan, bukan untuk dihabiskan sekaligus.

Kontributor: Samsul Maarif

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x