Rembang, NU Online Demak
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, NU berkhidmah kepada semua umat dan bangsa. Apapun latar belakang dan identitasnya, tidak semata melayani Nahdliyin, namun berbuat baik kepada sesama.
“Seperti tahlil, semua orang yang ikut ya mendapat berkat,” ujarnya dalam acara Silaturahim PBNU bersama PWNU, PCNU, dan MWCNU se-eks Karasidenan Pati di Pendopo Kabupaten Rembang, Kamis (21/9/2023).
Menurutnya, berkhidmah untuk umat dan bangsa akan bermakna jika bersama-sama, tidak sendiri-sendiri. “Kita akan kuat dan mempunyai arti jika bersama. Semua pengurus wajib punya wawasan keagamaan dan kemasyarakatan sehingga para pengurus dapat mendampingi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka,” tegasnya
Disampaikan, ukuran pekerjaan NU adalah sejarah peradaban di dunia. “Jadi tujuan NU sangat jauh. Kalau ada pemilu, itu hanya salah satu event bangsa Indonesia di dalam perjalanan jauh NU. Yang penting NU selamat dalam perjalanan menuju sejarah peradaban yang lebih baik,” ucapnya.
Untuk itu dirinya meminta agar semua pengurus dan warga perlu menata niat, menata amal perbuatan sesuai dengan ketentuan jamiyah. “Semua pengurus yang sudah ditetapkan dan dilantik harus bekerja sesuai ketentuan. Tidak boleh lagi bekerja sesuai kemauan sendiri, melainkan harus bekerja sesuai hasil musyawarah,” pinta Gus Yahya yang juga Pengasuh pesantren Roudlotut Tholibien Leteh, Rembang itu.
Dalam dialog yang dimoderatori Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf dijelaskan, NU di bawah kepemimpinan Kiai Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan Gus Yahya sebagai Ketua Umum sudah berjalan on the track.
Menjawab pertanyaan peserta tentang bekal yang harus dibawa dalam perjalanan jauh dalam membangun peradaban, Gus Yahya menjawab, pertama harus dilakukan validasi, baik secara legal maupun administrasi dan valid secara legal. Artinya kepengurusannya tidak sekadar ada, namun juga sah. Juga harus ada administrasinya.
“Kedua, valid secara operasional. Semua pengurus dan warga hendaknya lebih cerdas, setelah menjadi pengurus NU itu mau apa? Semua pekerjaan harus bisa diukur hasilnya. Hasilnya harus bisa dirasakan manfaatnya,” paparnya.
Acara yang juga dihadiri Katib Aam KH Said Asrori, jajaran PBNU, juga dihadiri Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, Ketua PWNU HM Muzamil, jajaran PCNU dan MWCNU se-eks Karasidenan Pati sebanyak 400 kiai.
Sumber: NU Online Jateng