Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Rais PWNU Jateng: Lembaga NU Untuk Bersinergi, Berkolaborasi, Konsultasi, Dan Berkoordinasi Dengan Pesantren

waktu baca 2 menit
Choerul Rozak
Sabtu, 14 Okt 2023 14:34
0
912

Semarang, NU Online Demak
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh kembali menegaskan, NU didirikan ulama pengasuh pesantren. Menurutnya, pengasuh pesantren memiliki keleluasaan dalam pengelolaan kependidikan.

“Mulai dari kurikulum, metode pendidikan, hingga evaluasi dan tindak lanjutnya. Pesantren memiliki kekhususan masing-masing,” tegasnya dalam rapat koordinasi bersama Lembaga-Lembaga PWNU Jateng di kantor Jl Dr Cipto 180 Semarang, Rabu (11/10/2023).

Disampaikan, sebagai jamiyah yang didirikan pengasuh pesantren, NU juga memiliki kekhususan sesuai dengan tradisi lokal yang dikembangkan para ulama pengasuh pesantren. “Karena itu kami mengharapkan agar Lembaga-lembaga di lingkungan PWNU Jateng juga fokus pada bidang kerjanya dengan bersinergi, berkolaborasi, konsultasi, dan berkoordinasi dengan pesantren,” ujarnya.

Dijelaskan masa kepengurusan NU yang dibatasi masa khidmahnya lima tahun memang  relatif pendek. “Namun ada progres kinerja yang relatif baik pada setiap level kepengurusan NU di Jateng,” ucapnya.

Sesuai ketentuan yang ada lanjutnya, program kerja yang diputuskan NU dilaksanakan oleh lembaga-lembaga dan badan otonom sebagai perangkat NU, namun ada beberapa rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar.

“Seperti LAZISNU selain harus mengikuti undang-undang zakat, juga harus mengikuti ketentuan AD/ART dan peraturan perkumpulan NU yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Ketua PWNU Jateng HM Muzamil menjelaskan, pencapaian kinerja PWNU Jateng merupakan hasil kerja kolektif para pengurus NU, badan otonom, dan lembaga-lembaga. “Juga karena dukungan penuh dari PCNU, MWCNU, Ranting dan Anak Ranting NU se-Jateng,” terangnya.

Dirinya mencontohkan, tentang aplikasi sistem informasi manajemen NU atau simnu adalah kerja bersama struktur kepengurusan NU hingga Anak Ranting. “Kalau tidak ada admin sampai pada tingkat anak ranting, maka program SISNU tidak akan berjalan baik,” tegasnya.

Karena itu sambungnya, kepengurusan NU tidak dapat dipisahkan antara satu level struktur dengan level di atasnya atau dibawahnya. “Karena itu konsultasi, koordinasi, sinkronisasi menjadi suatu kebutuhan pokok dalam Jamiyah NU,” pungkasnya.

Rapat koordinasi dalam mempersiapkan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) tersebut dihadiri pengurus harian dan pengurus lembaga-lembaga wilayah NU Jateng. Diawali dengan tahlil yang diimami Katib KH Munib Abdul Muchit, dibuka oleh Ketua HM Muzamil, dipimpin oleh Wakil Ketua KH Mahsun Mahfudz dan Sekretaris KH Hudalloh Ridwan dan diakhiri pengarahan dan doa oleh Rais KH Ubaidullah Shodaqoh.

Sumber: NU Online Jateng

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x