Selasa Wage, 07 Jan 2025 / 7 Rajab 1446 H
x
Banner

Gaji Rp10 Juta untuk Petani Milenial, Stimulus atau Tantangan Baru?

waktu baca 2 menit
Samsul Maarif
Selasa, 31 Des 2024 08:25
0
139

Demak-NU Online Demak

Seorang petani milenial sekaligus Ketua Kelompok Tani Rowomulyo, Muhammad Nasir, memaparkan pentingnya peran generasi muda dalam sektor pertanian. Menurutnya, petani milenial adalah generasi petani baru yang memanfaatkan teknologi, kolaborasi, dan inovasi untuk menghadapi tantangan dunia pertanian modern.

“Petani milenial bukan hanya tentang teknik bercocok tanam, tetapi juga memiliki forum untuk berbagi informasi, kolaborasi dengan pemerintah, dan relasi yang luas. Hal ini membantu kami mendapatkan informasi pasar, program pemerintah, hingga peluang pelatihan,” ujar Nasir, Ahad (29/12).

Nasir bercerita tentang perjalanan kariernya yang dimulai pada 2017 dengan modal Rp7,5 juta dari hasil memenangkan beberapa penghargaan. Modal tersebut digunakannya untuk memulai usaha pertanian kangkung yang terus dikembangkan hingga 2022. Kini, ia berkomitmen mendorong generasi muda untuk tidak malu menjadi petani.

Nasir menekankan pentingnya kolaborasi antara petani dan pemerintah. Meski begitu, ia mengakui bahwa kelompok petani milenial saat ini belum berada di bawah binaan resmi Dinas Pertanian.

“Seharusnya kami berada di bawah instansi pemerintah. Dengan begitu, kami lebih mudah mendapatkan informasi dan dukungan. Misalnya, pelatihan tentang pupuk organik, cabai, atau tembakau,” katanya.

Ia juga berbagi pengalamannya mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) dan studi banding ke Banjarnegara untuk mempelajari pupuk ramah lingkungan.

“Kami menggunakan istilah pupuk ramah lingkungan karena sertifikasi pupuk organik cukup rumit. Sosialisasi bersama perangkat desa terus dilakukan agar masyarakat bisa memahami dan menggunakan pupuk ini,” tambahnya.

Nasir mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi petani milenial, seperti fluktuasi harga pasar dan kesulitan mendapatkan pupuk. Ia mencontohkan, saat Natal dan Tahun Baru, harga bawang merah anjlok dari Rp25 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram akibat cuaca buruk.

“Kami berharap pemerintah memberikan program berkelanjutan, khususnya dalam pembibitan, pemasaran, dan stabilisasi harga pupuk. Jangan sampai target lumbung pangan nasional tidak tercapai karena kurangnya dukungan,” tegas Nasir.

Nasir juga menyoroti program Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk petani milenial, termasuk pemberian gaji Rp10 juta per bulan. Meski program ini masih belum jelas datanya, ia berharap stimulus tersebut dapat terealisasi dengan baik.

“Program ini sebagai ajakan kepada generasi muda agar mau menjadi petani. Namun, data dan sistemnya perlu diperbaiki. Saya berharap pada 2025, petani milenial sudah masuk dalam data tersebut,” ungkapnya.

“Petani muda jangan malu menjadi petani. Kalau bukan kita, siapa lagi?” pungkasnya.

Kontributor: Sam/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x