Penyembelihan Wedus Kendit, Khatib Syuriah PCNU Demak: Kearifan Lokal Namun Tidak Boleh Bertentangan Dengan Syariat

Demak–NU Online Demak

Saat terjadinya musibah banjir di beberapa wilayah Kabupaten Demak, ada yang menyita perhatian dan cukup viral di media sosial yaitu narasi yang menjelaskan permintaan “persembahan” penyembelihan wedus kendit di tempat jebolnya tanggul di Norowito Karanganyar Demak. Alhasil masyarakat lokal pun akhirnya menyembelih wedus kendit tersebut.

Baca Juga

Pegawai RSINU Demak Ikuti Pengajian Dan Isthigosah Rutin Setiap Selasa Pagi

Dalam menanggapi fenomena tersebut, masyarakat satu sisi ada yang mendukung karena bagian ihtiar dan sekaligus juga ada yang menganggap kurang tepat. Apalagi Kabupaten Demak terkenal dengan Kota Wali dan santri.

Khatib Syuriah PCNU Demak KH Nor Khalim menyampaikan kita perlu yakini bahwa apapun yang terjadi pada diri kita apakah itu kenikmatan atau musibah semuanya tentunya datang dari Allah SWT dan pasti ada hikmahnya.

“Untuk itu saya mengajak apapun yang terjadi pada kita termasuk musibah mestinya kita melakukan untuk instrospeksi diri dan juga untuk selalu dekat kepada Allah SWT,” ungkap kyai Nor saat podcast di PCNU Demak pada Kamis (04/04/2024)

Baca Juga

Wujudkan Keluarga Maslahat, Gerakan Keluarga Maslahat NU Gandeng Kementerian Agama Demak

Menurutnya, Kabupaten Demak tidak bisa lepas dari adat istiadat, budaya dan kearifan lokal, namun semuanya itu tetap tidak boleh bertentangan dengan syariat islam. Apalagi kita berani sampai melanggar akidah kita.

“Saya juga sudah mencari tahu tentang penyembelihan wedus kendit itu, namun saya belum menemukan sampai pada pelanggaran akidah. Cara penyembelihannya pun menggunakan syariah islam, meskipun ada video yang beredar dengan menggunakan diksi persembehan dan juga mengubur kepala kambing mudah-mudahan itu hanya konten saja, ”Pungkasnya.

Penulis: Choerul Rozak/Red