NU Online Demak – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Demak menginisiasi aksi solidaritas kemanusiaan bagi korban bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Aksi ini melibatkan aliansi mahasiswa dari berbagai organisasi internal maupun eksternal kampus di Kabupaten Demak sebagai bentuk kepedulian sosial dan tanggung jawab moral mahasiswa.

Penggalangan dana dilakukan di sejumlah titik strategis, di antaranya lampu merah Jalan Sultan Trenggono tepatnya di depan SMP Negeri 1 Demak serta Bogorame. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut tersebut mendapat dukungan luas dari masyarakat yang turut menyumbangkan bantuan.

Baca Juga

07:20

Banser Ikut Amankan Pengajian Majelis Dzikir Maulidurrosul Haul Akbar Demak

755 Choerul Rozak

Koordinator Lapangan Penggalangan Dana, Dodi Harlino, menyampaikan bahwa PMII bersama aliansi mahasiswa tergerak untuk bertindak setelah melihat dampak bencana yang menelan banyak korban jiwa di Pulau Sumatera.

“PMII memandang aksi ini sebagai panggilan kemanusiaan. Kami tidak bisa tinggal diam melihat saudara-saudara kita di Sumatera tertimpa musibah besar. Ini adalah wujud nyata empati dan solidaritas mahasiswa,” ujarnya, Senin (15/12/2025).

Dalam aksi open donasi tersebut, PMII membuka dua bentuk bantuan, yakni donasi uang tunai dan pakaian layak pakai. Informasi penggalangan disebarkan melalui pamflet dan media sosial. Dari kegiatan tersebut, berhasil dihimpun dana sebesar Rp4.034.300 serta sejumlah pakaian layak pakai.

Baca Juga

10:24

Sah, Faizurrahman Hanif Muslih Terpilih Koordinator Kecamatan Madin RMI NU Mranggen

2493 Choerul Rozak

Ketua PC PMII Demak, Ahmad Nurudin, mengatakan bahwa aksi solidaritas ini merupakan bagian dari komitmen PMII dalam merespons persoalan kemanusiaan dan kebencanaan.

“Kami, keluarga besar PMII Demak, turut berduka atas bencana yang terjadi di Aceh dan wilayah Sumatera lainnya. Kami percaya, di balik musibah ini terdapat hikmah besar dan kekuatan solidaritas antar sesama,” tuturnya.

Ia juga menegaskan pentingnya evaluasi terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Menurutnya, bencana tidak lepas dari ulah manusia.

“Kerusakan hutan, aktivitas tambang yang tidak terkendali, serta eksploitasi alam menjadi faktor yang harus diseriusi. PMII mendorong pemerintah agar lebih tegas dalam menjaga kelestarian lingkungan supaya bencana serupa tidak terus berulang,” tegas Ahmad.

Sebagai bentuk akuntabilitas dan agar penyaluran bantuan tepat sasaran, hasil penggalangan dana tersebut diserahkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Demak untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana.

Berdasarkan data Pos Pendamping Nasional BNPB, bencana di Pulau Sumatera menimbulkan korban jiwa yang besar. Provinsi Aceh tercatat sebagai wilayah terdampak terparah dengan 424 korban meninggal dunia, disusul Sumatera Utara 349 jiwa dan Sumatera Barat 243 jiwa. Selain itu, sebanyak 212 orang masih dinyatakan hilang, sementara jumlah pengungsi mencapai 624.670 jiwa.

PMII Demak berharap, melalui aksi ini–semangat solidaritas dan kepedulian sosial bisa terus tumbuh di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas, sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan alam demi keselamatan bersama. (Sam)