Wonosalam, NU Online Demak

Gerakan Pemuda Ansor Ranting Mojodemak Kecamatan Wonosalam melaksanakan kegiatan Peringatan Nuzulul Qur’an yang sebelumnya melaksanakan Khataman Al-Qur’an 30 Juz bersama.

Baca Juga

05:54

Yaumul Ijtima’ Kembali Digelar, Cara PRNU Bogorame Menjaga Ajaran Aswaja An-Nahdliyyah

1679 Safik

Kegiatan ini dihadiri Jajaran NU tingkat Ranting, Ansor, Banser, dan tamu undangan lainnya, dan bertempat di Mushola Khoirul Ibad Desa Mojodemak, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak, pada Senin (17/03/2025).

Suwarso selaku ketua Ansor Ranting Mojodemak mengatakan bahwa peringatan ini merupaka peringatan nuzulul qur’an yang perdana di Ansor Ranting Mojodemak.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Ketua Rijalul Ansor, Sahabat Amir Mahmud yang telah mencetuskan ide ini, sehingga alhamdulillah pada malam hari ini meskipun perdana kelihatannya sudah luar biasa,” imbuhnya.

Baca Juga

07:30

NU Dan Banom Ranting Margolinduk Gelar Pelantikan Bersama

792 Ika Fitriani

Menurutnya acara semacam ini bisa dilanjutkan dan bisa diistiqomahkan, dan juga bisa sebagai barometer kepada sahabat-sahabat pengurus departemen yang lainnya untuk bisa mencetuskan program-program yang kreatif untuk Ansor Mojodemak.

“Harapan kita Bersama untuk Ranting Ansor Desa Mojodemak, kita kedepannya bisa lebih baik, saling berkoordinasi saling bersinergi saling berkolaborasi dan tetap satu komando demi kemajuan Ansor Banser Ranting Desa Mojodemak kita tercinta ini,”.Pungkas suwarso

Kyai Rohmat Kholidun, Imam Mushola Khoirul Ibad sekaligus Penasehat Ansor Desa Mojodemak menyampaikan pesannya bahwa berjuang di Ansor Banser itu harus Ikhlas.

“Berjuang di Ansor di Banser dari dulu tidak ada apa-apanya, hanya mencari ridho Allah SWT. Dan dijadikan Santrinya beliau simbah Hasyim Asy’ari. Dan perjuangan Ansor Banser sekarang sangat berbeda dengan Ansor Banser zaman dahulu, jadi berjuanglah secara Ikhlas lillahita’ala”, pesan kyai rohmat kholidun.

Puncaknya adalah tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Khozin yang merupakan Pembina Ansor Ranting Desa Mojodemak. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan bahwa terkadang orang-orang terlalu berharap hanya pada malam nuzulul qur’an atau lailatul qadar, karena di malam lailatul qadar Ketika Ketika kita ibadah semalam sama halnya seperti ibadah seribu bulan.

“Seharusnya kita tidak perlu mengejar semacam itu, selama panjenengan saya puasa tidak pernah bolong terus malamnya mau sholat tarawih sudah pasti akan mendapatkan malam lailatul qadar. Tanpa harus di malam ganjilnya bulan Ramadhan saja, tapi istiqomah selama satu bulan penuh melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh,”dawuh ustadz khozin.

Pengirim: Ahmad Faiz Yahya