Ketua PCNU Demak Desak ISNU Wujudkan Beasiswa S2 dan S3, Dorong Lahirnya Intelektual Nahdliyin Berdampak

DEMAK, NU Online – Ketua PCNU Demak, KH Muhammad Aminuddin, secara tegas meminta Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Demak untuk mengambil langkah konkret dalam menyediakan program beasiswa S2 dan S3.

Baca Juga

05:33

Ketua PCNU Demak buka Gelaran Pameran Kaligrafi Dan Kitab Posonan Oleh JQH NU

1877 Ika Fitriani

Permintaan ini disampaikannya saat membuka acara “Ngaji ISNU Bareng Baznas RI” yang bertema “Zakat dalam Perspektif Pemberdayaan Ummat” di Aula LP Ma’arif Demak, Senin (24/11/2025).

KH Muhammad Aminuddin menekankan bahwa ISNU adalah organisasi otonom NU yang mewadahi para intelektual dan cendekiawan Nahdliyin. Oleh karena itu, sudah saatnya ISNU mewujudkan program yang spesifik bagi anggotanya yang terpelajar.

“ISNU ini cangkupannya luas. Harapannya, ISNU dapat melakukan tindakan beasiswa S2 dan S3, karena ISNU adalah tempatnya cendekia dan terpelajar,” ujar KH Aminuddin.

Baca Juga

08:49

Rais Aam PBNU Doakan Prabowo-Gibran Jadi Pemimpin Amanah dan Adil

831 Choerul Rozak

Ia juga menyebut ISNU sebagai “laboratorium pemikiran NU,” tempat bagi para sarjana menghasilkan ide-ide baru demi kemajuan organisasi dan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, KH Aminuddin juga menyinggung isu daerah, yaitu perlunya normalisasi seluruh sungai di Demak secara masif, seperti pengerukan Kali Tuntang, untuk mengatasi banjir. Ia mengenang masa lalu di mana masyarakat bisa berbelanja ke Bintoro menggunakan perahu.

Ketua PC ISNU Demak, Agus Taufiqur Rohman, menyambut baik arahan tersebut sembari menjelaskan fokus utama kegiatan Ngaji Bareng Baznas RI, yaitu menjadikan zakat sebagai instrumen pemberdayaan.

“Kami berharap dengan kegiatan ini, para cendekia bisa melek terhadap persoalan zakat. Kami ingin pentasarufan zakat betul-betul dirasakan manfaatnya untuk pemberdayaan ummat, mewujudkan tagline ISNU Berdaya dan Berdampak,” kata Agus.

Ia juga menyebutkan inisiatif ISNU Talent telah menempatkan ISNU Demak di posisi 4 besar tingkat nasional dalam pendataan.

Kepala Baznas Demak, Bambang Soesetiarto, mendukung penuh visi pemberdayaan ini. Ia menjelaskan alokasi ideal dana zakat adalah 70% untuk program pemberdayaan jangka panjang (modal usaha, beasiswa, pelatihan) dan 30% untuk layanan sosial jangka pendek.

Program pemberdayaan Baznas meliputi pilar Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, dan Dakwah.

Kadiv Baznas RI yang juga Pengurus Pusat ISNU, Farid Septian, menyoroti potensi besar zakat nasional yang mencapai Rp327 Triliun.

“Target Pengumpulan ZIS DSKL Nasional tahun 2025 adalah Rp50,1 Triliun. Jika tercapai, Dana ZIS DSKL setara dengan 10% anggaran Perlindungan Sosial tahun 2025,” jelas Farid.

Ia menegaskan, Baznas terus berupaya mendukung percepatan pengentasan kemiskinan dan penurunan kesenjangan.

Untuk mewujudkan zakat yang berdaya dan berdampak, diperlukan sinergitas Quintuple Helix (akademisi, masyarakat sipil, pemerintah, industri, dan lingkungan alam). Ia menekankan perlunya,: Memperkuat Regulasi (UU, SOP, dan Akuntabilitas PSAK 109); Digitalisasi (Marketplace-Apps); Transformasi dari Charity Based menjadi Mustahiq to Muzakki Program.

Diskusi yang dimoderatori oleh Ika Fitriani tersebut dihadiri oleh berbagai Badan Otonom NU dan Kader ISNU dari seluruh PAC se-Kabupaten Demak. (Sm)