Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Amalan Perempuan Saat Datang Haid di Bulan Ramadhan

waktu baca 5 menit
Choerul Rozak
Jumat, 22 Mar 2024 07:33
0
427

NU Online Demak
Ramadhan merupakan bulan yang dipenuhi keberkahan dan keutamaan. Bagi siapa saja yang mau menghidupkannya dengan ibadah dijanjikan pahala yang berlipat ganda. Ketentuan tersebut berlaku baik bagi laki-laki dan perempuan.

Meski demikian, dalam siklus tiap bulan, perempuan akan mengalami fase haid atau menstruasi. Tak terkecuali bagi perempuan muslimah. Karenanya, hal tersebut tidak dapat menjadi penghalang bagi perempuan untuk beribadah dan mengisi bulan Ramadhan dengan amal saleh. Perempuan muslimah tetap dapat menghidupkan bulan Ramadhan dengan amalan ibadah yang tentunya tidak mensyaratkan suci dari haid.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, terdapat peristiwa di mana Sayyidah Aisyah pernah suatu ketika menangis sebab haid menjelang haji. Kemudian Nabi Muhammad saw menghiburnya dan menjelaskan hal itu merupakan siklus yang tidak bisa dihindari bagi perempuan dan tidak perlu ditangisi.

Nabi saw kemudian memerintahkan Sayyidah Aisyah untuk tetap beribadah dengan ibadah yang masih bisa dilakukan:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ القَاسِمِ، قَالَ: سَمِعْتُ القَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ: خَرَجْنَا لَا نَرَى إِلَّا الحَجَّ، فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي، قَالَ: مَا لَكِ أَنُفِسْتِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ، فَاقْضِي مَا يَقْضِي الحَاجُّ، غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ

Artinya, “Menceritakan kepaku Ali bin Abdilah, ia berkata: “Menceritakan kepadaku Sufyan, ia berkata: “Aku mendengar Abdurrahman bin Al-Qasim berkata: “Aku mendengar Al-Qasim bin Muhammad berkata: “Aku mendengar Aisyah berkata: “Kami keluar untuk melaksanakan haji. Ketika kami sampai di daerah Sarifa aku mengalami menstruasi.”

Kemudian Nabi Muhammad saw mendatangiku sedang aku dalam keadaan menangis. Nabi Muhammad berkata: “Kenapa kamu, apakah kamu haid?” Aku menjawab: “Iya”. Nabi Muhammad kemudian bersabda: “Itu adalah ketetapan yang telah digariskan oleh Allah kepada perempuan, tunaikanlah apa yang ditunaikan oleh orang yang berhaji selain thawaf.” (HR Al-Bukhari)

Amalan yang dapat dilakukan Perempuan Haid pada Bulan Ramadhan

Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dikerjakan perempuan yang sedang haid pada bulan Ramadhan:

  1. Bersedekah

Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama dan tidak memerlukan syarat suci dari haid untuk melakukannya. Keutamaan sedekah telah masyhur dan banyak dalil nash yang menjelaskannya. Salah satunya, orang yang bersedekah disebutkan memiliki kelipatan 700 nilai dari apa yang disedekahkan. Apalagi jika dilakukan di bulan Ramadhan.

Terkait keutamaan sedekah, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261 berikut:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Baqarah: 261).

  1. Melakukan Kerja Sosial

Di antara yang bisa dilakukan oleh perempuan haid untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan ialah dengan melakukan kerja sosial. Kerja sosial yang dimaksud di sini mencakup menolong siapa saja yang membutuhkan bantuan.

Termasuk di antaranya misal, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, membantu menyiapkan berbuka untuk keluarga di rumah atau buka bersama di masjid atau yang lainnya dengan tujuan membantu orang lain. Allah Ta’ala berfirman:

‌وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ

Artinya, “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (QS Al-Maidah: 2).

  1. Menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu

Menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu dapat menjadi ibadah yang dilakukan oleh perempuan yang sedang haid. Sebab kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan bernilai baik dan ibadah.

Syekh Abu Laits Nasr bin Muhammad As-Samarqandi, dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin meriwayatkan dari Muadz bin Jabal, ia berkata:

وَعَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: ‌تَعَلَّمُوا ‌الْعِلْمَ ‌فَإِنَّ ‌تَعَلُّمَهُ حَسَنَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ وَتَعْلِيمَهُ مَنْ لَا يَعْلَمَهُ صَدَقَةٌ، وَبَذْلَهُ لِأَهْلِهِ قُرْبَةٌ

Artinya, “Dari Muadz bin Jabal ra berkata: Belajarlah ilmu pengetahuan, sebab sesungguhnya belajar merupakan kebaikan, mencarinya merupakan ibadah, menelaahnya merupakan tasbih, mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada yang belum tahu merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan amal yang dapat mendekatkan kepada Allah”. (As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, [Beirut, Dar Ibnu Katsir: 2000], halaman 429).

  1. Memberi makan untuk orang yang berbuka puasa

Salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid ialah memberikan makanan kepada orang yang berbuka puasa. Disebutkan bahwa orang yang memberi makan untuk berbuka puasa mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berpuasa.

عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌مَنْ ‌فَطَّرَ ‌صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya, “Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang memberi makanan kepada orang untuk berbuka puasa, maka ia mendapatkan pahala sesuai orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”. (HR At-Tirmidzi).

  1. Memperbanyak berdzikir

Amalan berikutnya yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid ialah memperbanyak dzikir. Membaca dzikir seperti tahmid, takbir, hauqalah atau dzikir lainnya di setiap saat dengan harapan mendapatkan keberkahan, terutama saat Ramadhan yang memiliki lailatul qadar di dalamnya.

  1. Memperbanyak membaca doa

Amalan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perempuan haid ialah memperbanyak membaca doa. Sebab membaca doa bisa dilakukan kapan saja dan siapa saja termasuk bagi perempuan yang sedang haid.

Di antara doa yang dianjurkan untuk terus dibaca ialah doa yang masyhur dari riwayat Aisyah untuk menyongsong lailatul qadar.

Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya menyebutkan sebuah riwayat bahwa Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai doa apa yang sebaiknya dibaca saat menemukan lailatul qadar. Kemudian Nabi menjawab:

‌اللهُمَّ ‌إِنَّكَ ‌عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun yang menyukai orang yang meminta ampunan, karenanya ampunilah aku”.

Demikian, enam amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid di bulan Ramadhan. Amalan di atas hanyalah sekian dari banyaknya amalan yang dapat dilakukan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amal shalih. Tentunya masih banyak amalan lain yang dapat dilakukan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan. Wallahu a’lam.

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x